Advertisment

Advertisement








Monday, April 6, 2009

Monday, April 6, 2009

Aku juga tidak suka di duain, sifat aku cuek, pacaran lebih suka berantam, angkuh, egois, bila pacaran tidak suka jarak jauh. Setelah berkata dan menyumpai kamu apa tanggapan ke dia? Ya aku hanya bisa diam. Begitu kejamnya perkataan dan sumpah pacarnya tersebut tetapi stj diam saja dan tidak mau memutuskannya, tetapi kenapa dengan aku yang tidak pernah menyumpainya sedemikian dan begitu menghargai, begitu menyayangi, begitu perhatian, begitu mengahalalkan semua cara yang tidak bertentagan dengan norma untuk memberikan kebahagian tetapi kok malah selalu dia sakiti dan kurang terima?

Aku terus memberi dia semangat dan kenyakinan, sekaligus mejelaskan bukti nyata dari sumpah tersebut, ibu aku juga kena sumpah demikian, namun semua itu bisa di hilang kan dan tidak bisa terjadi bila pasangan tersebut saling sabar dan saling mencintai dengan tulus dan putihnya kasih sayang. Aku akan pertaruhkan segalanya walaupun nyawaku sebagai tumbalnya untuk menggagalkan sumpah itu, percayalah aku tetap disisimu apapun yang akan terjadi kelak. Percayalah aku tidak dan tidak akan pernah meninggalkanmu walau sedetikpun. Ingatlah itu sumpahku yang di saksikan ribuan taburan bintang di sana sambil menunjuk ke angkasa!!
Kalau cewek memang maunya di mengerti kan ada lagunya karena wanita ingin di mengerti ada band, lalu...

Ya kalau masalah mengerti akan hati perempuan, sepertinya semua itu sudah aku lakukan mungkin sangat mengertipun sehingga mungkin menimbulkan kebosanan karena sedetikpun jiwaku tidak pernah berhenti memberikan perhatian tetapi Jingga tidak merasa kalau mengertinya diriku kepadanya sebagai rasa ketulusan kasih sayang yang dalam kepadanya. Ternyata dia dengan eks nya berhubungan sudah enam bulan, dengan pelan stj menyambung pembicarannya, aku juga kalau pacaran tidak pernah lama, yang paling lama ya dengan dia karena aku juga pembosan orang ya. Waktu berhubungan dengan dia sering ke kostnya, ngapain saja? Ya tidak ada hanya cerita-cerita saja, makan sama, canda tawa, tidur-tiduran.

Munafik dia itu, di kost laki-laki berduaan di kamar masa hanya cerita-cerita saja. Mustahil!
Aku tidak tahu, terserah kepadanya mau berbohong juga tidak apa-apa, mau jujur juga haknya. Aku kan laki-laki yang sangat mudah di bohongi, di kadalin, di hina dan di injak-injak harkat jiwaku. Aku terima saja karena terpikir olehku kalau memang jiwa tulus mencintainya bagaimanapun bentuknya akan berusaha tetap memberikan yang terbaik.
Ayoo dong wak kita peraktekkan bagaimana ciuman yang hangat dan dalam, aku pengen nih!
Crotttttt…….crott…..sompret praktekkan saja sama kambing, lebih syahdu tuh. Bayangkan dulu bibir kambing, coba bayangkan!

Sudah aku bayangkan…
Sudah di bayangkan, lakukanlah sedot terus birkam, ach….
Ach…tidak enak bau, selama pasang dua pernah tidak ketahuan?
Tidak pernah, selama tiga bulan karena kami memakai zona aman bila ingin kencan.
Seperti perang saja pakai zona aman! Tetapi kan kamu yang mengatakan tadi bagai kudeta ya harus dong biar aman gitu. Zona kami kencan di beberapa bisokop, di mall, beberapa kampus, lokasi live musik pada salah satu hotel yang sangat terkenal di kota ini. Banyak lagi hampir diseluruh sexynya geliat tubuh kota belatung ini, liuk-liuk sudut kota ini telah kami ukir pada satu kenangan yang sangat indah, sangat manis dan menegangkan.

Jadi saat dia kencan dengan pacarnya kamu tidak merasa di permainkan, tidak merasa di rendahkan, tidak merasa bahwa hatimu dan tahta cintamu lagi terjerumus pada tiga dimensi hati yang sewaktu-waktu dapat saja merusak dan memporak-porandakan salah satu sisi hati kamu?
Tidak. Sedikit pun aku tidak berpikiran demikian karena yang terpikirkan olehku saat itu hanya menginginkan bagaimana aku mendapatkan sedikit celah di hatinya, lagi pula yang namanya posisi selingkuhan atau posisi yang kedua memang begitu, kan tidak ada selingkuhan yang terbebani melihat pacarnya kencan dengan pacar pertamanya. Ya sabar anteng-anteng saja. Memang sih beberapa saat kemudian di hatiku, mulai ada rasa perih, tahta cintaku seakan mulai oleng teriris rasa cemburu yang begitu menyentak lamunan impian dan alam hanyalku paling dalam.
Masa dalam begitu lama tidak ketahuan sih.
Benar!! Tidak ketahuan memang pacarnya mulai ada kecurigaan ke aku, karena rupanya pacarnya juga teman yang dirental. Terpikir olehku kalau demikian pasti mengenal dia juga akan tetapi belum tahu pastinya karena memang aku juga tidak begitu kenal baik dengan pacarnya dan belum pernah jumpa hanya bisa dengar namanya disebut-sebut. Kita sebut saja namanya Bigo.

Oh...wak udin pagar makan rumah ya. Kejam kali kamu, tidak punya perasaan, bagaimana kalau hal tersebut menimpah pada hubungan asmaramu?
Tersenyum bukan karena aku bangga bisa merengkuh jiwa cintanya, akan tetapi kenapa setiap dalam mencintai harus di pertemukan dengan gadis yang sudah memiliki pacar. Itu yang menjadikan senyum lucu, kamu tahu kan senyum lucu? Habis senyum di sambung kekeh. Sohib dirental juga sudah memberi wanti-wanti, kita sebut saja namanya Debu “aku tidak mau tahu kalau nanti terjadi apa-apa ya” Kamu teman aku, Bigo juga teman aku tetapi aku kurang cocok sama dia, sombong tinggi diri. Akan tetapi, aku mengerti ini adalah masalah hatinya jiwa, jadi teman ya teman, masalah hati dan jiwa ya perjuangkan masing-masing, benar ga bos! Aku tidak menyangka Debu sangat mendukung. Aku juga kurang setuju sama dia, tinggi kali gayanya, tahunya aku bagaimana dia di kampungnya. Lagi pula suka main kan anak gadis orang. Kata gaulnya BK. Tetapi kalianlah itu pusingpun jadinya memikirkan perseteruan asmara kalian.

Maksudnya perkataan teman kamu?
Ternyata sobat aku juga sudah di interogasi oleh Bigo akan tetapi dasar Debu teman sohib jadi tidak bilang apa-apa malah tetap merahasiakan hubungan kami dan namaku. Bigo juga sebenarnya sudah ada feelling bahwa pacarnya lagi dekat denganku namun Bigo belum bisa dapat memastikan dan belum ada sebuah bukti yang dapat menguatkan akan kecurigaannya itu.
Pernah kalian bertiga bertemu walau belum mengetahui satu sama lain?
Sebelumnya memang aku belum pernah jumpa dan kenal sama Bigo, tetapi tidak tahu kalau dia kenal aku dari mana, memang kami satu kampus, dan aku di kampus memang terkenal sebagai pemberontak ketidak benaran kebijakan birokrasi kampus. Memang aku kurang akrab dengannya, aku lihat saja mereka dari rental, karena aku lihatin terus Jingga gelisah ada rasa tidak enak, ada rasa serba salah, ada rasa menghianati namun sekali-kali Jingga tersenyum dan mengerlingkan mata kepadaku yang kemungkinan itu merupakan sebuah isyarat agar jiwaku damai-damai saja.

Lima menit setelah mereka pergi entah kemana, setelah mereka hilang di telan jalanan, habizzz dech aku di ejekin, diledekin, di kunyel-kunyel teman-teman di rental. Ada yang cengengesan nih yee, awas gila lagi, jangan lihat kalilah cing…entar stress lagi. ahahah kasian dech kamu. hahaha… sehingga sesaat di rental tersebut penuh dengan canda tawa namun kucuran keringat panas dingin dalam tubuhku ternyata gerah hingga air keluar dari pori-pori karena di ledekin. Serasa makan cabai rawit saat itu semua wajah memerah. Emangnya enak jadi orang kedua, rasain lo coy! Hara terus ngeledekin.
Jadi stj kamu gimana?
Sepertinya dia mulai jaga jarak, secara halus agar tidak mencolok kali, ternyata dirinya begitu ahli dalam menutupi hubungan kami. Scienstis dalam memposisikan penemuan hati kepadaku membuat dia dapat hadiah nobel berbohong kali yee.
Salut!!

Pada senja yang mulai temaram mereka duduk-duduk di depan rental menghadap kejalan sambil minum-minuman dingin, pernah juga di tawarin pacarnya minum sama, aku terima saja karena dia langsung mesan tiga minuman dingin, ya kami bertiga duduk membentuk tiga sudut, bila di gambarkan dengan diagram, maka akan berbentuk sebuah kerucut tiga dimensi, hatiku hanya berguman sambil meneguk minuman yang telah di pesan, ya mata sendu bumi! kenapa aku terima tawarannya untuk minum di dekat mereka. Aku tetap memberikan daya rileksasi pada raut wajahku, agar tidak kelihatan bahwa jiwa dan emosianal sentimental perasaanku mulai cemburu, dengan senyum-senyum saja mengenang hubungan dan kejadian tersebut, begitu juga teman-teman yang ada di rental computer semua pada bicara kuat-kuat sambil ngeles-ngeles begitu. Tidak terkecuali si Hara yang memang gayanya bagai laki-laki dan mempunyai suara paling ceblos dan besar.

Persis bagai sinetron bah..! sudah mengada-ngada kamu nih wak, kalau mau jadi artis jangan gila dulu dong. Pamali atu kata urang Bandung.
Ya ampun, siapa sih yang gila jadi artis “opsesi jadi pawang cinta jiwa tujuh samudera memang benar” ach...tidak kebayang m’bok. Jika boleh bertanya andai kamu mendapatkan posisi demikian apa yang kamu lakukan nek?
Wah tidak kebayang, bingung juga. Asik kali ya dapat dan berada pada dua laki-laki yang mempunyai perbedaan karakteristik. Yang masing-masing mengeluarkan jurus-jurus maut (jurus-jurus ular sanca dan anaconda), mengeluarkan daya fitalitas, mengeluarkan segenap kemampuan penebar karismatik dan keluwesan. ahah...

Setelah aku jadian dengannya memang aku selalu di godain, Jingga selalu mengatakan “kamu ya pasti menanglah dalam pertarungan tiga dimensi hati ini habiszzz kamu ular, ularnya bukan kecil tapi ular anaconda”! Hehehhe….canda tahu, tegasnya. Akan tetapi kamu terkapar dengan deru nafas yang saling kejar mengejar kan? Iya iyyalah orang kamu memang penggombal…

Kalau kamu ya asik aja orang rakus, cantik-cantik rakus…tahu ga rakus? Raksasa kurus.
Biar saja, kamu tidak minta keputusan dari dia tentang bagaimana hubungan kamu?
Ada sih, akan tetapi masih kelihatan di keningnya bahwa rasa bingung belum dapat diatasinya. Sabar ya! Aku masih dalam menimbang-nimbang untuk memahami sebuah keputusan yang terbaik untuk kita.
Ribet banget atau kamu ingin mainin dia...

Apa memang kamu atau setiap perempuan di bumi ini sama ya bila memahami seorang lelaki? Sedikit-sedikit ingin mainin, sedikit-sedikit mainin, mainin kok sedikit. Perasaan khawatir dan ketakutan begitu kental di dalam ucapannya, sebuah kata yang tidak akan pernah aku lupa bisa jadi sampai jiwa dan raga ini menyatu ke dalam gelamnya bumi, “nanti setelah aku putusin Bigo dan memilih kamu ternyata aku kamu tinggalkan”? Tidak mungkin meninggalkan kamu, percayalah akan janji matiku, aku sangat memahami perasaan dan kegalauan hatimu akan keputusan yang akan kelak diambil, namun aku tidak bisa janji tetapi akan memberi bukti yang akan aku persembahkan kepada cinta jiwamu, sehingga jiwamu tidak akan mampu menerima dan menampung betapa besar dan kekarnya kesungguhan jiwaku terhadapmu, memang terlalu dini aku mengatakan bahwa rasa sayang cinta jiwa ini teramat sangat padamu. Selang beberapa hari dari ucapan tersebut kami jjs, pada saat duduk-duduk di teras salah satu kampus menghadap salah satu hotel, Bigo nelepon, dari pembicaraan meraka aku bisa mengambil kesimpulan bahwa masalah mereka sudah memuncak sudah sampai zona tempur. Dari suara yang keluar dari hp Jingga, Bigo mengatakan, “Aku sudah tahu kamu selingkuh, kamu menghianati cinta kita, kamu sudah menikam jantungku tanpa ada isu-isu asmara di antara kita” dibalas dengan garang oleh Jingga “aku apa kamu yang lebih dahulu menghianati cinta dan kesetiaanku selama ini?? Sudahlah siapa orangnya yang berani main belakang dengan aku? Awalnya Jingga tidak ingin menjawab panggilan dari hand phonenya. Sudah angkat saja, Percayalah tidak akan terjadi apa-apa, bila ada timbul masalah kita bicarakan baik-baik jangan kita tinggalkan, ciri-ciri sebuah masalah adalah bila kita tinggalkan masalah tersebut yang mengejar kita. Apa mau terus di kejar-kejar masalah? Tegasku

Angkat telepon apa ngangkat orangnya?
Dua-dua kale ya, mencermati pembicaraan mereka Bigo marah sekali, sangat marah, dimana ni? Mau tahu saja dimana, memangnya kenapa ya suka aku mau di mana, (memang Jingga kalau sudah marah dan datang garangnya demikian ya demikian) di Nomensen kenapa rupanya? Sama siapa? Mau tahu saja ya suka akulah sama siapa! Dalam hati aku, perang dech kacau nih. Mereka saling otot-ototan, “siapapun orangnya aku bunuh dia di depan kamu nanti ya, agar kamu mengetahui betapa sakitnya perlakuan ini” dengan garang seperti ular berjenis kelamin perempuan dangan tegas dan berdecis “enak saja mau membunuh anak orang, memang apa hak kamu seenaknya menghilangkan nyawa orang” udalah malas pun aku membahasnya, kita putus saja!! Jingga langsung mematikan hpnya.
So what…

Ya sudah di pasti kan siapapun orangnya mendapat kejadian tersebut dan berbicara melalui seluler ya sudah pasti tidak puas, karena tidak merasa puas begitu, ya pacarnya berkali-kali berusaha menelpon, namun tidak di angkat dan kadang kali di matikan. Aku diam dan memandangi dia, sudahlah kita makan nih taro, sebenarnya aku juga sangat marah sekali karena dengar mau bunuh membunuh tersebut, aku lagi orangnya tidak bisa di tantang dan di sepelekan sama laki-laki, siapapun orangnya apapun pangkatnya aku layani, stjku tahu sekali itu karena pernah lihat aku marah-marah di salah satu instansi di ruang bendahara di saat menfollow up dana kepedulian sebuah kegiatan ilmiah kemahasiswan. Akan tetapi aku tetap berusaha memberikan kearifan bahwa semua pembicaraan yang telah di dengar merupakan sesuatu yang lumrah terjadi di dalam tiga dimensi tahta cinta.
Dengan demikian suasana yang ceria tidak berubah menjadi suasana yang buram dan kusut. Yang lebih mendasari keadaan pribadiku tetap tenang salah satunya karena jiwaku sangat menghargai Jingga sebagai kekasih akhirku sehingga lebih mengambil posisi diam dan terus makan makanan yang telah kami bawa.
Pacar kamu setelah mendapat terlepon tersebut bagaimana?

Jangan bilang pacar dulu dong, pada saat itu belum dapat dikatakan Jingga sebagai pacarku kalau selingkuhannya itu baru benar. ya khawatir, gelisah, dengan terus menyakinkan dia, begini saja agar tidak berlarut-larut semakin ribet dan tidak di teror terus menerus jumpa kan saja aku padanya. Mari kita selesai kan secara arif, dewasa dan kesatria. Semua ini terpulang kepadamu, kepada perasaan hati jiwa cintamu, sesuatu yang bisa kamu pegang bahwa aku dan dia tidak bisa memaksakan kehendak hati untuk tetap memiliki segenap indahnya kharismatik cintamu. Percayalah tidak akan terjadi apa-apa.
Arif ni yee…terjadi wak.
Terjadi! Lokasinya di salah satu café berbentuk joglo jalan hm Joni. Pada hari sabtu menjelang sore.
Tidak di shoting waktu itu wak.akkkaka...

Memang pembuatan film? Pertemuanpun terjadi, aku melihat di wajah Bigo ada rasa tidak puas juga tidak senang di saat telah bertemu tatap muka denganku, dari raut wajahnya mungkin berkata ternyata benar fellingku tentang orang yang telah merebut pacarnya.

Aku juga demikian teringat kata-kata mau membunuh rasanya ingin membela kepalanya. Namun sekali lagi karena sangat menghargai stj nirwanaku, aku hanya tersenyum. “kamu ya choet? Iya sory bertemu dalam suasana yang begini”
Berkelahi …

Ya enggak sampailah berkelahi damai-damai saja. Lagi pula jelek amat sih kalau masalah perempuan harus berkelahi. “aku orang yang kamu ingin bunuh”! Yang telah berani memacarin gadismu, yang telah berani main api dengan bidadarimu ini, aku pula laki-laki yang kamu ingin temui. Kamu menyanyangi dia, kamu mencintai dia, tetapi aku ragu kalau dia adalah belahan jiwa cintamu karena kamu telah selingkuh, akan tetapi aku juga sangat menyanyangi dia mungkin lebih jauh dari apa yang engkau berikan kepadanya, artinya kita berdua berada tepat pada satu relung ruang kalbu bidadari ini, namun posisi kita berdua saling berseberangan pada sisi yang berbeda. Aku tidak menyangka saja kamu lakukan, karena kita berteman tetapi kamu telah menikam jantungku dari belakang, Bigo berusaha menggambarkan kegalauan dan kekederannya kepadaku. Bigo ini masalah hati dan perasaan, masalah teman ya teman masalah hati jiwa cinta perjuangkan masing-masing, kita memiliki kharisma tersendiri yang nantinya hanya dia yang dapat memberikan keputusan akan kemana hati dan cintanya bersandar, dan keputusannya aku berharap kita dapat menghargaai dan menerima secara ikhlas tanpa ada yang merasa terhianati. Bagaimana apa kamu setuju solusi yang aku berikan? Ya! Aku setuju memang hanya solusi itu yang dapat menyelesaikan hubungan kotor ini.
Pagar makan rumah dan perabotan nih.

Sekali lagi sejujurnya, ini masalah hati dan perasaan, masalah kasih sayang dan perhatian sekaligus masalah kepercayaan dalam melindungi pasangan, masalah menghargai seorang kekasih belahan jiwa cinta kita, tidak ada pautanya dengan apa-apa. Kita berdua juga tidak bisa memutuskan dan memaksa dia untuk menerima cinta kita, sekali lagi ini masalah hati dan perasaan. Jadi biarkan dia yang memutuskan dengan sendirinya tanpa ada tekanan dari kita, bagaimana?

Apa jawabanya pacarnya tersebut. Sepertinya kamu teramat sangat nyakin ya, terhadap kharismatik cintamu dan kasih sayangmu telah berakar dan mulai berbunga di hati cewek tersebut?
Bigo deal, akhirnya diputuskan tetapi masih ada keraguan di wajah Jingga, sehingga keputusan tidak di ambil di depanku, mungkin tidak enak di depanku. Kami berdua juga sangat faham bahwa sebuah keputusan yang akan di ambil akan melukai salah satu hati dari kami. Bisa saja sisi jiwa cintaku yang akan hancur, bisa jadi pacarnya yaitu Bigo, semua masih dalam keadaan di balik sebuah tirai mahkota hasrat penilaian.
Lho kok begitu, artinya stj tidak dalam satu komitmant dong?

Stjku meminta ruang waktu untuk membicarakannya berdua, akhirnya mereka balik ke kost di belakang rental, dan ternyata di rental dan di kost – kostsan Jingga sudah banyak yang mengetahui bahwa telah terjadi pertemuan tiga dimensi cinta, aku langsung menuju Capital Buillding duduk di trotoar menantinya.

Lama menunggu di Capital?
Lumayan lama juga, aku pasrah saja atas putusannya apakah hatinya akan bersandar pada relung hatiku atau tidak, sekali-sekali aku misscall Jingga untuk membuyarkan pertemuan mereka. Namun ada sedikit kenyakinan bahwa aku akan memenangkan petarungan cakrawala dunia asmara dan mendapatkan cintanya. Dimana saat bergadang di warkop waktu itu kami sudah menginap di salah satu hotel di kota belatung ini.

Ayooo…ayooooooo!!
Habis curhatan di warkop sudirman telah menunjuk kan diatas pukul 01.23 wib. Karena sudah bosan duduk dan mau buang air kerjaanya kami memutuskan untuk berjalan menelusurin seluruh lorong-lorong jalanan kota medan sambil menunggu pagi karena mau pulang ke kost tidak ada kunci. Jalan – jalan tubuh sexy kota medan kami telusurin pelan-pelan dengan jalan kaki, sambil bergandeng tangan canda terbahak-bahak seperti tiada beban, sepertinya Jingga tidak merasa lelah, sekali-sekali aku kecup tanganya dan keningnya. waktu itu saksi bisunya ada yaitu sandal dan sepatu kami hancur dua-duanya, terkadang kala tukang-tukang becak ada yang usil, pak polisi juga terkadang hanya memandangi kami berdua, dari hal ini juga aku dapat memberikan bukti nyata bahwa kotaku adalah kota yang paling aman, semua berkat pak polisi. Heheh. Entah apa yang ada di benak pak polisi karena melihat kami, ternyata sudah sangat jauh kami selusuri jalan-jalan gelap tubuh sexynya kota kelihatan stjku mulai kelelahan, bagaimana nih kita? Tidur dimana? Balik ke kost pasti itu tidak mungkin, kalau tidak kita nginap aja di hotel? Ya udah kita ambil uang dulu di ATM.

Sambil mencari ATM salah satu bank swasta saat itu kami jalan melewati tukang-tukang becak, dek jangan mau sama dia jalan bergandengan tiada tujuan seperti syair bung iwan itulah ocehan tukang becak tersebut, bagus sama abang naik becak. Mereka terbahak-bahak, setelah berada jauh dari abang–abang becak kami juga terpingkal-pingkal, gimana benar tuh apa yang di katakan oleh abang tukang becak, jalan dengan aku hanya bisa jalan kaki, dengan abang-abang itukan bisa naik becak. hehehh, enak saja, aku lebih bahagia jalan bersama kamu walau dengan jalan kaki. ATM dapat kami jumpai, sesaat kemudian kami sudah menuju salah satu hotel, setelah cek in kami langsung ke ruangan dan segera merebahkan tubuh. Kakiku keram! Aku pijitin kaki dan jari-jari kaki kamu, mau ya? Iya. Sembari memijitin kakinya perlahan Jingga terlelap, aku juga berusaha membaringkan tubuh di sisinya, pada saat itu stjku menggunakan celana jeans lea warna hitam. Tepat di wajahnya, aku terus memandangi wajahnya yang begitu cantik, sekali-kali membelai rambutnya, dan membelai dengan jemariku sekujur lika-liku wajahnya, Jingga menggeliat manja dan menghadapku, sambil berbisik “maafkan aku yang telah membuat jemari kakimu keram”, karena berbisik-bisik tersebut seketika tanganya memelukku, merasa tidak ada batas lagi, akhirnya kami terbuai pada kisah yang terjadi di bukit lawang tanpa ada yang mengganggu.

Malam menjemput pagi dengan cepat meninggalkan jauh dan samarnya butiran embun seluruh tubuh penuh kejadian aneh pada diri kami berdua.

Gila kamu ya, akhirnya dia datang. Benar, Jinggaku turun dari salah satu angkot, langsung menemuiku dan langsung menarik tanganku “aku memilih bersandar di relung hati kamu” puas kan? Kamu Jangan tinggalkan aku ya, janji ya! Bila kamu menyakiti dan meninggalkanku, enggak tahu sakitnya perasaan dan jiwaku kelak dan aku akan sangat marah!! Terimah kasih ya bumi, engaku telah kabulkan doa-doaku. Mulai sore itu juga sumpah dan ikrar dalam hati bagaimana pun keadaannya, bagaimana pun Jingga memperlakukanku nantinya, aku akan tetap menjaga, memelihara kuntum-kuntum yang telah aku semaikan di jiwa cintanya, akan memberikan perhatian dan ketulusan kasih sayang melebihi segalanya.
Ahahah…pangeran kodok wak udin, kalau aku mau sama wak udin bagaimana?

Mohon aku diberi maaf, hatiku sudah teramat layu bagaikan mentari yang tidak memiliki perkasa sinarnya, kamu pasti tahu bagaimana bila mentari tidak memiliki sinarnya lagi kan? juga sudah tidak kepikiran tuh untuk mencari cinta yang lain, lain cerita kuliah di mana?
Ngapain kuliah tidak enak, lebih enak hura-hura.
Oooooooo……
Alunan manja biola mengalun begitu sendu……. Menyelami jiwa cinta dalam keraguan………Kasih hidup menikam laksana gemuruh.

Mulai datang gilanya…
Menghampa rindu timbulkan malu dalam rintihan kalbu jiwa cinta yang biru…!!
Ah…ah…kucing garong!
Bisikan kasta naluri tergantung hampa……Kehampaan menekan duka lara……Menghias kalut cerminan nestapa……Bahtera alam menangis nafas darah cinta dalam pelukan asmara…ah…ah…

Tiga Dimensi Ruang Sisian Cinta



Kalau play boy tidak mungkin dong aku menangis karena perempuan. Masa dalam waktu yang singkat, kamu sudah gaet cewek lagi.

Karena wajahnya itu lho! Jangankan aku, biar kamu tahu gimana wajahnya aku buat deh ibaratnya, harimau saja bila melihatnya bisa tentram dan mungkin tertidur di pangkuannya. Bila mentari beradu dengan matanya pasti sinar mentari segera meredup malu, begitu juga rembulan, bila menatap kesexian senyumnya, aku nyakin rembulan serasa tertutup gerhana total. Memang sebenarnya, aku akui kadaristik dalam mencintainya saat itu berada leval tiga puluh persen bahwa pada saat itu dirinya masih ku anggap sebagai orang yang aku kasihi, aku tidak akan pernah munafik, wajarkan karena sifat hati emang demikian, tertutupi sebuah tirani. Namun seiring waktu, aku baru dapat memberikan kadaristik yang besar dan penuh kepada Jingga. Benerkah itu?
Saat itu aku ada di mana ya, kalau ada di situ kan enak bisa minta traktir juga.

Mana tahu kamu di mana, mungkin masih di kandang kambing. Masalah traktir bentar dech aku traktir secara khusus mau kan nek?
Jadi tersanjung nih. Aduh...aduh...…terbang dan terbang tinggiiiiiiiiii kaalee…

Capung kalee, capung–capung kecil bersayapkan pelangi.
Iya kalee… waktu dengar ucapan teman kamu bahwa dia sudah ada yang punya bagaimana?

Hati tidak mundur, semakin membara dan berjuang untuk mendapatkan sedikit lubang dan mencari celah di hatinya, bila telah dapat sedikit lubang di hatinya untuk menebarkan berjuta-juta benih-benih kuntum kasih sayang maka seiring dengan waktu akan aku jadi kan lubang besar yang di penuhi oleh kuntum-kuntum indahnya Teratai Jingga cinta. Kebenaran bahwa cinta dapat tumbuh pada pandangan pertama memang terbukti nek. Filosofinya karena adanya pandangan pertama yang saling menatap dan membaca pancaran relung mata masing-masing sehingga mengkoordinasikan darah ke relung hati dan menjadikan sebuah tekad dan kemampuan untuk membuktikan bahwa pandangan itu tidak salah untuk merangkul indahnya cinta gadis pesona senja.
Wak udin streesssss…

Dalam hati jiwa ini berikrar tetap bersaing untuk mendapatkan dan menggenggam jantung cintanya langsung biar tidak tanggung-tanggung, merangkul kasih sayangnya, dalam pelukan rimbunnya asmara gemerlap jutaan risau cemburu bintang-bintang. Mungkin inilah kelainan sifat yang ada pada jiwaku.
Apa tuh? Kelainan saraf ya, gila ya!
Sepertinya sangat lebih tertantang, lebih bersemangat, lebih agresif, lebih gila, lebih bernafsu untuk mendapatkan gadis yang sudah punya pacar. Pada mantan yang kedua juga begitu.
Kenapa demikian?

Ya ada rasa lebih menantang saja, seperti kita menaklukkan curam dan terjalnya berpuluh-puluh gunung, semakin curam dan terjal maka semakin tinggi teknik kemampuan dan adrenalin kita keluarkan agar dapat menaklukkan gunung tersebut, begitu juga pada seorang gadis aku lebih dapat mengetahui seberapa jauh, seberapa mampunya kebulatan tekad, seberapa besarnya kesabaran, seberapa besarnya kedewasaan dan kearifan, apakah termasuk lelaki yang lebih dia inginkan atau tidak sehingga dapat menunjukan apa yang tidak dimiliki sekaligus membuktikan bahwa merdunya alunan dan nyanyian hatiku lebih unggul dan nyaring dari pacarnya. Sehingga aku akan memberikan yang lebih dan lebih dari pada pacarnya. Aku pasti akan lebih mengutamakan kedewasaan, kesabaran, pemikiran yang positif perhatian yang penuh. Yang jelas kepribadian aku harus lebih dari apa yang ada di miliki pacarnya. Dan terasa lebih memuaskan dan lebih gregetan, dimana kita juga teropsesi memainkan peranan agar kita lebih dapat memberikan nuansa yang sangat berbeda.

PD banget wak udin jelek. woi…jelek..trik kamu kenalan dengan dia?
Memang sulap pakai trik? Aku hanya menawarkan diri saja, ingin bersahabat lebih jauh, sampai stj bilang sama teman aku saja ada yang lagi jomblo tuh! Aku bilang tidak mau aku mau sama kamu kok bukan sama temanmu yang lain. Dia hanya tersenyum. begitu indahnya sampai rembulan pun enggan memperlihatkan gemulai cahayanya untuk bersaing dengan gurihnya senyum yang terbias dari bibirnya eksotis tersebut, hingga panorama biru senyum gunung sinabung pada senja yang terlihat dari kost-kostsan tidak mampu bersanding dengan senyumnya, sudah ada yang punya ya? dia hanya diam. Pada saat di café di daerah jalan sm raja, dia di telepon pacarnya.
Heng...ing...eng...

Dari mana? Tanya “Hara”, dari dia dengan berisik. Ya jawab saja kenapa takut. Dari mimik mereka aku tahu apa yang mereka bicarakan.
What?
Demi allah aku sangat iri dengan suara dia menjawab telepon tersebut, mesra dan manja banget. Begitu berbeda dimana saat dia berada disisiku, selama kurang lebih empat tahun. Hampir tidak pernah aku mendengar kemanjaan seperti hilang di makan imez, bahagia sekali bisa mendapatkan dirinya, cantik, manja, mesra tidak usil, pendiam, super cuek, pembosan, angkuh, segala pernak-pernik sifat tersedia deh. Lagi makan di café sama teman kost di depan salah satu universitas di jalan sm. raja, kapan pulang ke medan? Seperti ada rasa kesal yang terpancar dari wajahnya. Kok begitu, aku kekeh saja, dari cowok kamu ya? Bukan Jingga yang menjawab tetapi Hara, ya iyyyalah! Siapa lagee kalau bukan dia, Sudahlah dia saja tidak mikirin kamu tetapi kamu mikirin dia sampe mau gila, dia enak-enak kan di kampung dengan selingkuhanya, eee kamu yang uring-uringan, ya sudah kita makan aja dulu makanan yang di beri sama dodol satu ini, hehehe..!!

Sudah dalam kelihatannya hubungan mereka ya wak!
Aku juga awalnya berasumsi seperti itu, tetapi teringatnya pada saat pacaran denganku dia tidak pernah manja sedemikian rupa. Sangat cuek dan selalu menunjukkan keras kepala dan tidak mau menunjukkan kalau dirinya tidak mampu jauh dengan aku.
Jadi dia tidak ada manja ke kamu saat berhubungan?

Tidak ada sama sekali, manja saat ada maunya aja, stj cuek bagai bebek, egois, angkuh mungkin juga sudah dalam berhubungan dengan pacarnya, apalagi romantis no wey, walau aku terus berusaha memberikan nuansa yang sangat romantis. Akan tetapi aku sangat percaya dan menyakinin bahwa dia tidak begitu. Dia suka dengan romatis, suka dengan yang indah-indah, namun mungkin dirinya hanya jaga imez agar dirinya tidak dianggap terlalu lebih mencintai atau aku saja yang merasa sangat dicintai, agar dia merasa bahwa jiwa cintaku saja yang sangat membutuhkan kehadirannya.
Setelah kamu dapatkan ciuman gimana rasanya perjuangan kamu buat dapat kan dia?

Wouw…semakin menggila. Ada secerca harapan yang menerobos masuk kecelah-celah pembaringan gairah darah yang sedang di lapisi tembok karang tujuh samudera nek.
Nah mulai lagi manggil nenek, kenapa?

Aku belum pernah rasa kan ciuman yang begitu hangat, liar, berlangsung lama dan dalam (ahlinya dia) tidak pernah aku dapatkan dari ex sebelumnya seindah ciuman sedemikian itu, aku hanya mampu berguman kala itu ternyata dia memiliki pengalaman tingkat tinggi soal long kiss love.
Kalau sudah begitu memang sudah pengalaman dong dia, wah ketinggalan kamu wak! Dapat sisa-sisa nih?

Bisa jadi bisa tidak, karana aku hanya bisa percaya kepada semua yang telah dia ucapakan, yang membuat aku tidak bisa dapat melupakan ciuman tersebut adalah dimana ciuman itu sangat dalam dan hangat suasananya juga sangat mendukung.
Dapat ciuman pertamanya di mana?
Mau tahu? Sory ya rahasia pribadi nanti kamu masukkan ke infotemant pula kan bisa kacau.
Jangan sok artis kenapa wak!
Ciuman pertama di sebuah penginapan berlokasi daerah bukit lawang satu bulan sebelum bukit lawang menjadi puing-puing akibat air bah.
Aduh…Indah sekali suasanya.
Di saat fajar menjelang, dimana ayam jantan hutan juga sibuk berkokok, kami juga sibuk dengan activitas panas dingin, merapatkan desiran dan gesekan kaki menelan semua kehangatan yang teramat dalam. Disinilah terjadi percikan-percikan asrat bergelora nafsu birahi mengalir dalam darah menyentak-nyentak ke seluruh urat nadi membawa semua rasa ingin memiliki…oh...ooo
Sudah ada keputusan rupanya dari dia, bahwa saling menyukai.
Belum!

Berarti dia sudah terbiasa dong dengan hal itu, dia kan perempuan kenapa mau memberikan kiss love tanpa ada komitment dan sedangkan dia juga masih punya pacar?
Entahlah nek! Mungkin dia lagi kehausan karena sudah lama tidak dapat dari cowoknya. Maaf, aku tidak tahu. Yang jelas memang tinggal mencari waktu yang tepat saja.
Waktu apa lagi kan tepat pada saat di bukit lawang tersebut lebih mantap lagi wak!

Memang benar akan tetapi saat itu stj belum bisa memberikan jawaban pertanyaan hatiku. Ada ketakutkan yang terpancar dari wajahnya, bila memutuskan cowoknya dan menerima aku nantinya. Jiwa raganya takut bila aku akan meninggalkanya. Yang langsung di ucapkannya “nanti setelah aku mutuskan dia kamu nyakitin dan ninggal kan aku choet? Aku janji tidak mungkin meninggalkanmu, percayalah!! Itulah percakapan yang sempat terjadi pada saat kami mandi pagi di aliran sungai bukit lawang dan sambil aku membilas rambutnya dengan shampoo. Apakah ini jawaban semua ketakutan meninggalkan cowoknya kemarin saat mau menerima cinta ku? Ketakutan karena sudah sangat jauh berhubungan? Hanya dirinya dan eks nya yang tahu.
Dapat waktu tersebut kapan?

Pada saat kami lagi menikmati live musik di hard rock café (RC) pada pukul 00.00 aku bisikkan kata-kata di telinganya ”aku sangat menyayangi kamu” karena deru nafas di dekat telinganya, stj menggeliat dan merapatkan badan ke dekapanku. Aku kecup rambutnya dari belakang, betapa aku sangat menyayangi kamu dalam benakku dan sampai kapanpun kamu tidak akan pernah mendapatkan kata putus dari bibir dan jiwa cintaku.

Ahahah...bisa juga rupanya wak udin romantis jadi apa jawabanya?
Dia hanya tersenyum indah sambil mendaratkan cubitan dan semakin merapatkan tubuhnya dalam rangkulan tanganku. Bila mengingat semua itu, ingin rasanya mengulangi waktu itu kembali namun tidak mungkin waktu bisa kembali.
Masih bimbang kali dia ya?

Terkesan demikian, masih bingung harus memilih yang mana di antara kami berdua tetapi hatinya sudah mulai menampakkan gejala kecondongan ke dalam ruang jiwa cintaku. Sudah mulai bergeser di antara tiga dimensi hati.
Kamu tidak tanya ke dia sejauh mana hubungan dengan mantanya.

Tidak pada saat itu. Artinya dia pasang dua dong? Benar banget nek, tetapi setelah dia mengenalku, waktunya lebih banyak dihabiskan bersamaku. Kenyakinan hati kuat karena sudah memiliki satu kunci, lalu aku juga tidak tertekan perasaan saat itu di sebabkan posisi kedua di hatinya. Ibaratnya jadi kan aku yang kedua.
Kunci rumah apa kunci mobil wak? Matree…cewek matree banget lo, ketbrak bajaj aje lo.
Enak saja sayang dong wajah cantik aku, jelak amat sih doa kamu sejelek orangnya.
Kenapa aku bilang demikian. Pertama; sudah dapat kan ciuman terhangat dan terindah darinya. Yang kedua; sudah mengetahui bahwa hubungan mereka lagi bermasalah tetapi entah masalah apa, tetapi yang aku bisa ambil garis lurus adalah masalah perselingkuhan, kan hal itu sudah memang lagi trend di zaman ini, bila tidak selingkuh tidak macho githo lho.
Masalah apa?

Hara teman sekostnya mengatakan, bahwa cowoknya selingkuh, teman rentalku juga sudah bilang kalau cowoknya suka main perempuan akan tetapi stj tidak mau terima dan tidak percaya. Walau Jingga juga pernah mengakui pernah melihat pacarnya selingkuh.
Benar kan wak, cewek yang demikian itu karena sudah dalam makanya tidak terima apa yang terjadi.
Aku tidak begitu tahu, disini kita bukan berbicara melalui medium emosional akan tetapi kita berbicara pada medium hati relung jiwa cinta, jangan fitnah stj itu kekasih akhirku walau telah berulang-ulang menyakiti tetapi aku tidak bisa dengar itu. Aku baru tahu saat kami bergadang di warkop sudirman (warkop anak gaul di kota medan)
Begadang?

Yupz...mungkin karena sangat kebingungan, di sinilah ketahuan sejauh mana hubungan Jingga dengan pacarnya.
Ngapain saja wak satu malaman di warkop?
Biasalah, makan minum, sampai kami pernah di usir karena kelamaan duduk, semalaman curhatan tentang hubungan meraka. Kalau cowoknya suka selingkuh, dan yang tidak bisa dia terima pada saat cowoknya melayangkan sumpah “andai kamu menduakan dan meninggalkan aku, aku pasti sumpahi kamu agar mati jodoh”. Aku terus berusaha menyakinkan dengan berulang ulang bahwa sumpah tersebut dapat di henti kan dengan ketulusan hati kita dalam membina hubungan ini, kami juga sering ke karokean bersama teman dosennya. Aku berpikir sejenak, sedangkan aku saja laki-laki tidak pernah ke karaokean. Namun stj bilang hanya nyanyi-nyanyi saja, itu kan bukan tempat yang amoral. Biasa kan kalau ingin rileks ke tempat yang demikian, tegasnya.
Wah mulai neh..

Sambungan Dari Cerita Sebelum Nya



Maaf!! Aku bukan tife laki-laki hidung belang atau pun lelaki pemuas nafsu birahi. Aku juga bukan seorang gigolo, yang hanya mencari kenikmatan sesaat. Aku laki-laki normal yang mengutamakan akan ketulusan kasih sayang yang bertanggung jawab dalam membina sebuah hubungan.

Ach...palsu kamu? Maksudnya…
Kain bekas….bisa kamu pertanggung jawabkan kata-kata tersebut?
Dengan darah aku siap, sebagai mana yang telah aku lakukan pada mantanku yang terakhir ini ‘Jingga”, tiga kali aku curahkan darah segar melalui lengan kiri yang sampai sekarang terdapat tanda luka di lengan kiriku. Kalau kamu tidak percaya, dia masih hidup dan sudah bahagia pun kali saat ini. Itulah yang sebenarnya, menurut kamu lelah tidak berhubungan yang tidak ada komitment?

Tidak juga, namun semakin aku cermati ya lelah dan sangat membingungkan, akan tetapi hubungan yang demikian makin asik tuh.
Aku tidak pernah memaksakan kehendak kamu, harus lebih baik demikian. Artinya pendapat kamu seperti teman karibku “kita sebut saja namanya “ext_mic”. Dia juga memberikan kalimat yang sama, “kenapa kamu pusing”? Posisi kamu lebih enak, lebih di untungkan, posisi menang, lebih leluasa untuk pasang banyak dan bercinta pada banyak perempuan. Bila kamu perlu dia kan bisa kamu pakai, bila tidak lagi kamu tinggal pergi santai, tidak ada ikatan apa-apa yang penting jangan sampai kamu hamili, karena dia yang mau hubungan demikian. Bodoh kali kamu sebagai laki-laki, sudahlah ambil saja manfaatnya choet!!
Bener ambil saja manfaatnya dari semua itu, aku saja cewek bilang demikian apa lagi laki-laki jadi wak udin jawab apa ke teman karib tersebut?

Kalian sama saja. Semua di tanyain bagaimana Nice terhadap aku semua bilang tidak tahu, sahabat macam apa kalian ini? Katanya sahabat tetapi sahabatnya di hianati tidak bisa bantu!

Perang dong dengan sahabat kamu?
Perang mulut aja, dia juga sedih dan terdiam tidak bisa bantu. Sudahlah choet “Perempuankan bukan hanya satu di dunia ini, bukan dia saja masih banyak diluar sana yang lebih dari dia.” Kamu bisa dapatkan perempuan yang lebih baik yang punya pengertian, yang lebih kaya, yang lebih kuat seknya, yang lebih periang, yang lebih dewasa atau yang lebih manja dan lebih bisa menerima kamu apa adanya, Ok!

Oo…ooh.
Tetap tidak terima perkataan sahabat aku, padahal bila di cerna dengan akal sehat dan hati yang dingin semua perkataannya benar semua, tetapi ini bukan hanya bisa mendapatkan perempuan lain, ini masalah hati dan perasaan kawan! Bukan masalah akan seknya kuat, bukan masalah kekayaan, bukan masalah dia cantik, ingat kawan ini masalah hati sekali lagi masalah hati, yang hanya mampu di di rasakan melalui medium hati jiwa. Kamu bisa kata kan demikian karena kamu tidak tahu bagaimana rasanya hati dan perasaan jika mendapat hubungan yang bertepuk sebelah tangan. Bagaimana teririsnya rasa setiap datang pertanyaan hati. Kamu tidak terima saran aku ya sudah, mau gimana lagi aku tidak bisa bilang apa-apa choet!


Lalu…
Air mata mulai berderai, terkenang semua pengorbanan, waktu, perasan, pikiran, selama tiga tahun empat bulan ternyata sia-sia saja. Jangankan nyusun agenda kearah yang lebih jauh, jawaban dari pertanyaan hati aku juga tidak pernah di dapatkan.

Cengeng ternyata wak udin.
Memang aku akui jika masalah hati dan perasaan memang cengeng dan sangat lemah, berderai air mata di lantai empat HDTI pada saat itu.
Sebentar, aku ingin menangis juga nih. Ach yang benar aja ngejek ya? Ah…ah…aku ingin ke toilet sebentar.

Ok
Hello any body home? Hello kemana wak udin apakah sudah mati bunuh diri?
Wak udin aku sudah siap, sudah naik lagipun.
Yupz, masih hidup dan jantungku masih berdenyut walau tidak teratur karena masih ingat dia.

Aku pikir sudah bunuh diri tadi. Kalau tidak lompat saja wak saat di samping jendela Hotel tersebut? Eee…emang lagi ngapain di hotel tersebut ml ya?
Tidak…… Hanya menumbuk dinding dengan sekuat tenaga, untuk melampiaskan gumpalan amarah, kesal dan kecewa yang sudah memuncak sampai ke ubun-ubun dan urat syarafku, darah terasa berantakan dari urat nadi, panas berasap menahan gejolak darah yang mulai bergemuruh.

Sampai sekarang memang kamu tidak tahu apa yang menjadi sebab dia tidak membalas pertanyaan hati kamu?
Satu minggu sebelum aku mengambil keputusan untuk pergi, dia ada berkata,” Maaf ya choet, aku akui dengan sepenuh hati dan segenap rasa, kamu itu begitu asik orangnya, arif dan dewasa, tidak pernah marah, sabar, enak di ajak ngobrol, bisa tempat untuk bertukar pikiran, suka memberikan dukungan di saat aku butuh dukungan, survive, enak di ajak jalan, sifat melindungi kamu juga sangat tinggi yang pasti semua itu aku akui. Bila aku boleh jujur lagi, bila aku ingin mencari dan mendapatkan ketulusan kasih sayang dan perhatian, kedamian jiwa, keceriaan, aku dapatkan semua itu pada kamu tetapi bila aku ingin mencari status dan kekayaan aku dapatkan dari dirinya, maafkan aku choet.” Aku bingung mengambil sebuah keputusan namun aku perempuan yang semua sifat perempuan itu senang dengan status yang tinggi, status yang dapat di banggakan kepada siapa saja dan berdampingan dengan seorang pendamping yang memiliki level di atas.
Artinya, kamunya dong yang meninggalkan dia?

Setelah mendapatkan jawaban dari mulutnya, aku mencari waktu yang tepat untuk meninggalkan dia. Karena terpikir juga buat apa dan tidak ada gunanya terus menghabiskan waktu dan menyiksa hati dan perasaan kalau dia menganggap diriku sebagai tempat persinggahan dan sebagai have fun saja dan aku bukan satu-satunya di hatinya, ternyata ada laki-laki lain di luar sana.

Terus…
Yang jelas dia takut akan status yang dia lihat begitu tidak jelas, porak poranda kesimpulan tersebut di kuatkan oleh sahabat aku “memang dia pernah bilang ke aku bahwa kamu hidup dengan status tidak jelas tingkat tinggi, siapa keluarga, dimana tinggal, ya itulah. Memang benar semua itu karena aku hidup mulai kelas dua SMP sudah mencari sendiri dan menanggung hidup sendiri, mencari makan sendiri, semuanya malalui kepercayaan dan belas kasih dari orang-orang sekelilingku yang melihat kehidupan aku bukan karena hiba tetapi karena memberi sambil menghina.
Kalau demikian…
Apa yang dia bilang tadi artinya; harta memang tidak ada tetapi jangan di tanya masalah kasih sayang melimpah, itulah artinya yang dikatakannya.
Kan bagus kasih sayang melimpah, tidak semuanya bisa di beli dengan kekayaan wak, di saat kita tua nanti kasih sayangl, rasa cinta, jiwa melindungi dan kesabaran yang sangat di perlukan dan di butuhkan.

Buktinya tidak ada yang mau dan tidak ada gunanya, tidak ada yang mau menerima lelaki yang hanya mengandalkan kasih sayang saja, cinta, perhatian, ketulusan semua itu tidak bisa di makan dan di bawa ke level atas, sampai sekarang juga teman-teman bila lagi guyon/canda selalu bilang, lihat ichoet “harta memang tidak punya tetapi jangan di tanya coy soal kasih sayang.” Jadi kalau ada seseorang cewek yang kurang kasih sayang maka jumpakan saja ke ichoet, biar di pacarinnya pasti tuh cewek akan kenyang dengan kasih sayang.

Ahaahh...pasti di akhiri dengan tawa mereka. Aku tahu bahwa ucapan tersebut adalah sindiran buat aku. Tapi aku hanya bisa ikut tertawa menghargai canda mereka.
Jika boleh tahu sampai dia bilang demikian pengorbanan apa yang telah kamu berikan?

Aku baru tahu di belakang hari bahwa dia pergi ke puncak tersebut hanya untuk menenangkan pikiran dan hatinya dari cowoknya yang tidak tahu bagaimana meninggalkannya.
Ada cerita dia apa alasannya?
Ada, cowoknya teramat egois suka mengabiskan uangnya tidak tahu apakah itu benar atau tidak.

Lalu…
Setiap kepuncak dia selalu melamun, sudah banyak kejadian kalau di hutan kita tidak boleh melamun dan pikiran kosong, ternyata dia sudah di idam-idamkan oleh penunggu puncak tersebut.

Ach masa?
Awalnya juga aku tidak percaya dan tidak nyakin, kejadiannya terakhir kami tidak ke puncak lagi, penunggu puncak tersebut mendatangi aku saat waktu ashar jelang magrib, di mana saat itu aku lagi istirahat dengan tidur-tidur ayam.
Kemudian bersenggama kalian?

Terjadi di alog, kamu jangan halang-halangi untuk membawa dia ke alamku, dia akan menjadi permaisuri pada singgah sana aku, dia telah terpilih menjadi pendampingku. Aku tertegun dan berontak, akan tetapi tidak bisa terbangun. Jika aku tidak bersedia memberikannya? Kembalilah ke alammu, kamu dan dia berbeda alam, tidak mungkin bisa bersatu, jika kamu tetap menghalang-halangi, artinya kamu siap memberikan darah kamu sebagai gantinya, apapun yang menjadi permintaan kamu semua aku terima, karena aku juga sangat menyayanginya.

Eh...he... seperti di film-film misteri di tv saja, masa hantu seperti mafia?
Lebih parah dari mafia, ini hantu bego!!
Jadi…
Aku siap bila itu menjadi keinginan kamu, dengan perlahan terbuka mata indah ini. ah…ah.. sesuatu terbukti kepada tubuhku, satu hari setelah kejadian tersebut seluruh tubuhku membiru dan tidak dapat dikontrol, aku segera putuskan pulang ke rumah agar ada yang merawat, ternyata apa yang aku pikirkan sama dengan jawaban tukang kusuk keluarga, “kamu ini lagi ada masalah ya dengan alam lain?” aku hanya terdiam saja.

Dia tahu telah terjadi demikian? Kamu tidak lagi teropsesi dengan sinetron misteri ditelevise kan?
Tidak akan deh, biasa saja lagi. Dari kejadian tersebut aku bawa diam saja, saat dia mulai menjauh baru aku katakan apa yang sebenarnya telah terjadi.

Trik kamu agar dia tidak pergi meninggalkan dan memberikan jawaban atas pertanyaan hati kamu?
Dalam pikiran Nice menganggap demikian, namun aku hanya ingin memberikan sesuatu yang harus dia ketahui agar bisa lebih waspada. Aku menceritakan hal ini, sejujurnya bukan untuk menahan kamu pergi dari aku, tiada niat demikian karena aku sudah tidak bisa apa-apa lagi, sekarang tinggal diri kamu lah yang bisa menjaganya, perbanyaklah sholat ya!
Jadi gimana keadaanya sekarang?

Dia baik-baik saja
Hubungan yang tidak jelas saja kamu melakukan hal itu, bagaimana kalau hubungan kalian jelas?
Tidak tahu dech.
GR kamu wak udin, pernah temu lagi dengan dia?
Pernah, secara kebetulan di pajak petisah, saat aku menemani Jinggaku shopping, saat itu stjku sama temannya, jadi aku biarkan saja dan sembari duduk sambil minum teh botol.

Kabar terbaru dari dia?
Yang aku dapat informasi bahwa dia juga sedang mengalami kegagalan dalam pernikahan karena calon suaminya sudah punya istri. Hampir saja. Ya mudah-mudahan sekarang ini dia telah menemukan pangerannya. Amin!

Wak chat dimana?
Dari warnet. Kalau kamu di mana? Dari rumah kenapa?

Heran saja, bisa bertahan gitu, jika di hitung sudah empat jam juga kita ngobrol. Memang sudah mulai bangkrut?
Iya seeh, lumayan juga minum saja sudah habis tiga botol, belum lagi rokok berbungkus-bungkus nek. Memang aku demikian bila lagi ada masalah.
Apa kamu bilang nek? Iya nenek? Kenapa rupanya?
Enak saja nenek, aku masih mudah, cantik, montok enak saja kamu sembarangan manggil nenek.

Kamu tuh manggil aku wak, tetap di terima dan tidak sewot.
Ya kalau kamu tidak apa-apalah di panggil wak udin, dari usia kamu saja sudah mendekati tanah kuburan, pantaskan?
Busyet…egonya kamu! Harus dong kalau tidak egois akan selalu di pijak-pijak. Di pijak-pijak dengan kuda liar kan.
Jika aku telahaa dari semua cerita kamu termasuk tife cowok gila. Gila kenapa?
Gila diputusin, gila di sakitin, gila dikadalin. Ah….ah…

Pantek kudalah! Chat di kamar dong saat ini?
Ember, sambil kaki lurus enak nyantai lagi bisa membayangkan yang hot-hot.
Memang parah kamu nih, cuci otak kamu dengan air tujuh warna dari tujuh danau terletak tujuh benua.
Ihh!! kenapa? kan itu hak perogratif aku, mau chat sambil onani kek, sambil ml kek, kenapa kamu yang murah-murah? Atau kamu mau gabung? Lagi sendirian nih.

Mau saja, tapi maaf saat ini aku masih basi, tidak hidup kalau lihat perempuan. Ahah...
Ach munafik, nanti naik bila lihat kuda dan lihat bebek lagi ml di pinggir danau, wak udin strees.
Tidak ach, aku masih berkonstrasi pada masalah yang terjadi dengan stjku.

Ada rasa ingin lihat wajah kamu jadinya, fs kamu ada? Ciri-ciri kamu gimana?
Tidak ada fs, email ada. Aku tidak butuh email yang aku butuhkan fs, agar bisa lihat wajah kamu.

Kamu kan sudah tahu, kata kamu aku jelek, hidung pesek ya sudah memang benar itu.
Wak udin aku serius.
Aku megarius, tinggi 167 cm, rambut saat ini ikal sebahu, kulit sawo busuk, hidung pesek, lingkar pinggang 27 lingkar dada 30 berat badan 49 kg, dan jangkauan 200 meter, 50 kali bertanding, KO melulu. Hehehe….

Ich ampun dech, jelek banget kurus lagi, ya pantas saja kalau begitu di tinggalin dan di kadalin terus dengan perempuan.
Sudah menghina terus, terus, terussss!
Tidak kok, canda kalau memang iya kenapa? Memang kurus ya, tetapi aku nyakin punya kamu besar kan?

Woouuww…stjku bilang kecil. Ya besar dong! seperti punya gajah githo.
Bodoh! Gajah yang besar itu badannya bukan anunya, anunya kecil panjang. Ahhahaha…..
Jangan salah memang kecil tetapi tusukkanya bagai mesin jahit m’bok, deras. Ahahahahh, biar tahu aja.
Gila kamu nich jadi pengen. Jika boleh tahu ciri-ciri kamu?
Malas entar kamu terangsang. Benar gila, paling-paling kamu juga jelek.
Enak saja bilang jelek, jangan terangsang ya! Tinggi 165 cm, pinggang 28 kulit putih susu, rambut panjang lurus kemerah-merahan, wajah bujur sirih, hidung mancung dan bra 34, gimana terangsang?

Yang benar saja masa terangsang, sudah gila dong, sory tidak tuh.
Kamu sudah makan? Aku sambil makan nih. Belum, kenapa mau di sulangi?
Enak saja kamu jelek, cerita kamu tiga kali gagal, kamu baru dua perempuan yang di ceritakan, satu lagi mana?

Habis makan cacing, tidak jadi kamu tidak serius.
Eee...ee gila, jika serius banget menanggapinya bisa rontok rambut indahku, rontok tahu, bego amat sih.

Wah, marah-marah nenek, jangan marah nek! Entar gigi nenek pada copot semua.
Kampret nenek lagi, please jangan panggil aku nenek, risih bangeet aku kamu panggil nenek. Panggil aku cantik atau bidadari kenapa? Biar terangsang begitu dengarnya.

Uyeee, males banget tahu, panggilan itu hanya untuk stj yang lagi ngambek dan pergi tergantung pada rimbunnya awan malam dan tebalnya ranting para kerlip bintang. Tidak sempat, kamu ego banget ya. Kok ada ya cewek seperti kamu gilanya. Ahhahaha…….

Suka kamulah, cerita lagi dong kisah kamu dengan cewek ketiga.
Memang kamu tidak bosan? Lagi pula tidak keluar rumah malam ini?
Bosan sih tidak, lagi tidak mood keluar rumah andai kamu ada fs kan lebih enak cerita sambil lihat kamu, cam juga tidak ada ya?

Tidak ada juga, komputernya tidak dilengkapi server nih, kalau kamu pernah di putusin ya?
Mau tahu aja pribadi orang, aku jadi teringat sebuah lagu buat kamu.
Lagu apaan tuh, bagaimana syairnya?
Wak…wak…wak udin mau kawin, potong kerbau panjang potong kerbau pendek…tak gudel ewel-ewel. Wak..wak..wak udin tidak jadi kawain..kaccccian dech wak udin. ehehehehe
Eeuy...kalau lagu itu sejak kecil sudah ada, basi dan busuk tahu.
Setelah putus dengan yang kedua berapa lama wak ngejomblo?
Sekitar dua minggu namun yang pastinya dua bulan.
Buaya darat juga wak udin ya, maksudnya?

Ketimbang kamu telur buaya dan lubang buaya. Setelah pisah dengan yang kedua, bertemu gadis yang sangat memiliki wajah kharismatik, wajah yang baby face, perfected girl. Kalau aku lebih sering mengatakan stj itu dengan titisan sinderella, karena hampir tiada bedanya. Dapatkan stj secara nyata setelah dua bulan dengan sebuah hot kiss love panjang dan dalam yang begitu hangat.
Ooooo…ganas juga rupanya. Ganas? Ganti nasi maksud kamu? Temu dengan dia paling-paling di kampus.

Sok tahu kamu, tidak usah sok tiunglah kamu, emang di kampus saja yang ada cewek cantiknya? aku temukan stj di tepian karang samudera biru…bercadarkan sutra surgawi..melambaikan jemari ramping dan duduk manis dengan syahdunya senyum senja di bibir mungilnya, ahah di saat awan putih tipis yang melintas berayun indah dan gemulai menebarkan senyum sambil menitihkan air suci pesona jiwa….
Sok puitis kamu wak! Serius kenapa?

Gelung ombak di tepian hati…membakar amarah sejuta kata…membeku seiring warna pelangi, gemuruh darah bangkitkan gairah. Ehm.
Sudahlah jangan sok puitis gimana ceritanya, mulai nih.
Suka-suka dong biar saja tidak puitis, kenapa sibuk!

Woi…biar kamu tahu saja ya sekarang aku tidak lagi belanja, lagi tidak beli bawang, cabai, jengkol dan pete jadi tidak mungkin aku sibuk, lagi pula aku bukan omak-omak yang mau masak di dapur. Wek...wek...Weeeeeeeeeeeeek..!!
Masalah bertemu sebenarnya sich bisa di bilang secara tidak sengaja, di depan rental computer teman saat itu baru selesai dalam kegiatan seminar nasional di HDTI.
Berarti di bulan yang sama dong saat kamu pisah dengan pacar kedua?

Ember, eee jangan bilang pacar ke dua dong, akunya aja kali yang menganggap dia pacar sedangkan dia tidak begitu, entar aku jadi malu dan di ponis memfitnah lagi, saat kala pulang dari Hotel tersebut naik angkot 46 jurusan amplas.
Memang rental teman kamu di daerah mana?
Sisingamangaraja disamping gallon SPBU tepatnya didepan simpang air bersih.
Rumah kamu di situ?

Sudah di bilang tadi di atas tidak punya tempat tinggal, numpang di rental itu, numpang tidur dan mandi. Saat turun dan mau masuk rental di situlah saat-saat yang paling mendebarkan dalam hidupku melihat wajahnya, dia lagi duduk manis di sore hari santai dengan gaun tidur warna birunya. Kami saling pandang sebentar berdetak dalam hati “ya tuhan cantik sekali gadis ini bisa kah aku memilikinya, hatiku begitu bergetar?” Aku akan memiliki hati jiwa cintanya.
Ngapain dia?

Yang aku lihat kala itu, stj duduk nyantai di sore hari dengan rambut hitam panjang bergelombang lewat sebahu yang tergurai oleh angin sore, bibirnya ya ampun mungil banget. Wajahnya baby face bagai anak SMA.

Wouw…wouwwwww
Hei…apa kabarnya sombong kali sementang sudah kaya, mana oleh-olehnya pasti tidak ada pelit kali pun dia. Hei Hara, Nantilah atau aku teraktir saja ya, tidak ada oleh-oleh lagi pula tidak kemana-mana kok minta oleh-oleh, letak tas dulu ya, berat nih. Cepat ya!

Kamu tidak samperin dia?
Belum, belum berani! Aku cerita dengan teman yang satu kostnya, hei itu siapa?
Cantik kali. Ya teman akulah kenapa sorrrrrrrr? Ach gila kamu, jangan kuat-kuatlah bilangnya. Memang kenapa? malu! kirim salam ya, masa kirim salam pakai perantara langsunglah kalau berani. Dia kost di belakang juga baru pindah.

Anak kost juga kalau mantan yang kedua anak mana?
Anak medan, aslinya binjai tetapi selama kuliah tinggal di tempat saudaranya, kalau stj tinggal di Labuhan.
Tetapi dari Labuan ke Sisingamangaraja kan dekat kenapa kost?

Tanyakan saja sama dia aku juga masih bertanya-tanya saat itu. Memang kamu tidak jadi kenalan sama dia?

Pada saat itu masih bertanya-tanya tentangnya dengan teman satu kostnya. Gimana nih jadi traktirnya? Pelit kali pun, ayolah uda laper kali nih.

Lalu…
Aku mau teraktir kamu tetapi salam dulu sama gadis yang begitu cuek terhadap kehidupan bumi dan yang duduk bagai tidak berdosa itu. Oohh woiiii……...ya bilang saja sendiri, masa pakai perantara tidak gentelmant kamu nih potong ajalah kasih bebek sana. Tidak mungkinlah! Belum berani. Ach gitu saja tidak berani? Yee pengecut rupanya kamu. Atau ajak saja dia makan biar sambil kenalan, benar nih? Iya cepatlah mau tidak?
Dia jawab apa, setuju?

Awalnya dia hanya tebar senyum-senyum cuek, tebar pesoan gitu. Ayolah! Jingga, wooi Jingga ayoo!! Dia tidak mau ikut. Mau kalau di traktir martabak mesir (makanan kesukaanya). Kemana saja aku siap dech, tidak tahu dia di kantong masih banyak uang 50 ribuan segepok. Lagi numpuk duit coy.
Enak banget, aku di traktir dong. Biar aku traktir juga, tetapi bukan traktir makanan namun yang satu tu…tuh.
Dengan desakan yang menyakinkan, akhirnya stj mau juga ikut. Sudahlah dia kan lagi pulkam tidak ketahuanlah! Temannya menyakinkan.
Sudah punya pacar ya dia?
Sepertinya sudah terlihat dari makna kata-kata teman tadi, di saat kami makan dan minum di café depan salah satu universitas yang ada di jalan sm.raja. Play boy yee!

Sambungan Dari Cerita Sebelumnya.........


Ach sebel…Sebenarnya kamu ini kenapa? maniak ya?
Tidak ada apa-apa? Ach mustahil, aku juga pernah ke sinabung ga mungkin dech begitu dinginnnya kamu tidak melakukan apapun di sana. Ya ampun tidak ada, karena berduaan terus tidak terasa malam kembali lagi, malam ini teman-teman di luar main gitar, aku berada di dalam tenda sendirian berbaring.

Dia di mana? Tidak tahu dimana dia, ternyata dia cerita sama teman lamanya. Tiba-tiba dia masuk langsung berbaring di sampingku. Dari mana? Dari luar cerita-cerita, sudah ngantuk memangnya maka kamu masuk? Belum ngantuk. Jadi kenapa? Mau minta buatkan kopi panas ya? tidak juga sudah minum tadi di buatkan sama teman-teman yang di luar, untuk aku mana? Rusuh kali tidak bagi-bagi. Dingin benar malam ini ya? Minum susu saja mau? Bener ni kamu mau buatkan aku susu panas.
Saatnya tiba ni yee…Ah kamu main-main saja. Susu panas ya mau dong, tapi campur sedikit kopi ya. Siapa yang mau membuatkan kopi susu, yee...sory...orang mau nawarin susu aku kok. Ah…ahah...gila kamu kelewatan candanya, emang ada susu kamu? Ya adalah, ehehehe…kalau di peras. Memang kambing di peras.

Terus dong kenapa berhenti.
Uda dech kita tidur saja yuk, cepat kali tidurnya, kalau tidak mau tidur ya sudah di luar sana nyanyi-nyanyi sama mereka. Tidak dengar tuh lagu-lagunya makin asik “mahadewi” lagu padi tu kan, lagu-lagu gun roses? Iya, tidak enak di luar choet! tidak ada kamu…cik ille dodol…dodol banget. Apa? Kamu bilang aku dodol? Iya…lembut juga elastis ehah...tidak tahu siapa yang memulai dahulu akhirnya kami….
Woouw...ya, dodol memang lembut juga elastis, enak banget tuh!
Kami hanya saling geliti kan saja kok. Saling tertawa sampai kedengaran keluar, sampai temen-temen di luar mengatakan “woii ikutan dong”
Uhh....benci kali aku lihat wak udin.
Tanggung-tanggung ceritanya. memang sih ada kalanya yang gantung-gantung itu buat penasaran tapi kan asik dan buat geregetan lagi.
Itu awalnya, ternyata benar cewek berbulu tinggi hasratnya, nafsunya juga bagai gajah. Tiba-tiba dia menimpah tubuhku, tidak menyadari hal itu tentu aku terkejut, ngap-ngapan dapat serangan demikian. Apa-apaan nih? tidak ada habis kamu yang mulai dulu mancing-mancing.

Kan kamu sudah tahu, kalau aku tidak kuat bila sudah di pancing? Ahhah… jangan bongkar rahasia dong entar ketahuan mereka kalau aku sudah tahu titik syaraf kelemahanmu, akhirnya teman-teman masuk…ya kami tetap berdekapan, tendakan gelap mereka sebenernya tahu tapi cuek-cuek saja paling-paling gerutu dalam hati…activitas kami semakin panas dingin, kemana arah tangan kami enggak ada yang tahu, hanya kami berdua yang tahu berserta basahnya angin malam pegunungan.
I like it...

Kenapa lagi kamu nih? Woi…woi...sadar…sadar ini bulan puasa. Nembak aku nih. Sedeng...sedeng cerita begitu saja nembak. Iya, tapi meleset tembakannya. Ach main-main saja kok. Yang bener, memang nembak kamu kan?
Jadi begitu saja?
Hari terus berlangsung, perjuangan semakin tinggi dan menungkik tajam, awalnya hubungan ini tanpa komitment. Aku berani kan diri untuk mengatakan “gue cinta lo = gcl” aku ingin jawaban dari kamu. Aku belum bisa jawab sekarang.
Kenapa? Ya belum bisa saja, kita lalui saja siring dengan waktu, mau kan? Ok lah aku menunggu jawaban dari kamu setelah kamu siap.

Apa katanya?
Selang beberapa waktu, aku tanya kan kembali gimana? Gimana ya, aku rasa jawaban itu tidak penting kali, kembali dia mengingatkan kita jalanin saja seiring dengan waktu, sebenarnya dia sangat sayang ke aku, kecemburuan telah mulai datang ke jiwanya, kasih sudah ada, begitu indah sebenarnya saat bersamanya, bila ingin temu ya temu, bila lagi sibuk kami santai-santai saja, tanpa ada jadwal-jadwal kencan, bila di kangen dia yang hubungi aku dan minta temu, bila aku kangen sudah pasti aku yang hubungi dia dan minta temu, tiada di temui keegoan dari kami berdua.
Bila siang hari jumpa di luar, malam hari jumpa di rumah tantenya, nah setiap malam minggu biasa aku tidak dapat bertemu dengannya, hampir sama dengan waktu pacaran dengan stjku, karena setiap hari sabtu pulang ke rumah orang tuanya di Binjai. Senin baru kembali lagi ke Medan. Namun itulah keegoisan aku kali, yang bagi aku jawaban itu sangat penting, karena hatiku setiap saat mempertanyakannya dan tidak bisa menjawab. Telinga memberontak mengasut hatiku sehingga hatiku mulai gelisah dan bimbang.

Maksudnya telinga berontak? Ada apa kudeta ya?
Pas juga kata-kata itu, kudeta. Soalnya telinga tidak pernah mendengar jawaban yang akan di sampaikan ke dalam hati. Sehingga hati kudeta pada bagian tubuh yang lain. Semua sudah mendapat bagiannya, sedang kan jawaban itulah yang dapat menentramkan kudeta tersebut. mendengar kata-kata “gue juga cinta lo” tidak pernah di dengar oleh telinga. Telinga hanya dapat hangat lidahnya yang lihai dan liar, sehingga tidak ada kata kata yang ingin di salurkan ke hati sebagai muara terakhir dalam sebuah rasa. Terjadilah segala pertanyaan tantang dirinya sehingga timbul kudeta. Mau tahu kudeta hatiku?

Mau dong. Layaknya kudeta TNI, aku tidak terima semua ini, renungkanlah dalam-dalam dan seksama, semua telah mendapat bagian.
Telinga sudah dapat liar lidahnya, tangan sudah dapat juga, bibir apa lagi semua bagian sudah dapat merasakan keindahan tersebut sedangkan aku belum dapat jawaban yang aku tunggu-tunggu! Bisik hatiku. Apakah ini adil?
Apakah ini sesuatu yang seimbang di dalam kehidupan? Apakah ini fenomena keseriusannya terhadap kamu? Tentu tidak, itulah maksudnya aku ingin dapat jawaban tersebut agar dapat menentramkan dan menenangkan, menceriakan, dan mendamaikan, menyakinkan hatiku bahwa cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Wajarkan? Apa hal tersebut tidak realities?

Menurut aku tidak sih namun seseorang perempuan ada pemikiran yang selalu di kendalikan oleh sebuah perasaan, sehingga perempuan selalu berhati-hati dan tidak gegabah dalam mengambil sebuah keputusan, jadi tidak dapat juga kata-kata itu? Seharusnya kamu sudah mendapat dan menarik kesimpulan atas hubugan tersebut. Namun yang aku lihat sebenarnya hubungan asmara lebih indah di bangun tanpa harus ada kata-kata “gue cinta lo atau gue juga cinta lo” biar saja mengalir seperti air surgawi sejuk dan damai.
Begitu besar, begitu dalam dan luasnya, begitu tidak berdayanya aku dalam menyayangi dirinya telah membutakan mata hati dan pikiran, sebenarnya juga di dukung tingginya kenyakinan bahwa akan dapat menaklukkan cintanya, disinilah yang saat ini aku fahami dan resapin bahwa memiliki kenyakinan yang begitu tinggi juga dapat menghancurkan segalanya, aku tidak mengambil kesimpulan apa-apa. Hati terus nyakinkan diri mungkin lain waktu ada kesempatan.

Memang ada kesempatan itu?
Untuk berapa lama tidak ada. Walau hubungan terus makin panas syarat dengan hubungan yang mengeluarkan butiran-butiran halus dan kental dari dalam tubuh masing-masing yang sudah pastinya berakhir dengan deru nafas erangan dahsyat terus terjadi, keheranan hati semakin bertambah. Hati ini mengakui bahwa dia sangat sangat baik, sangat perhatian, humoris, dewasa, pleksible dalam bergaul dan berkomunikasi, tidak selalu jaga imez dimana pun kami berada, sudah di pastikan selalu tertawa tanpa ada beban, bagai orang gila. Perhatian terhadap kesehatanku juga teramat membuat aku terkapar dan tak berdaya, dia juga sering bawa kan puding dan buah-buah ke kost dalam seminggu sekali.

Datang ke kost, bila lagi banyak masalah, curhatan dan mencari solusi bagaimana dalam menyelesaikan kuliahnya. Dan bagaimana menghindari desak kan orang tuanya untuk segera menyelesaikan perkulihannya sedangkan dia masih belum bisa konsen dalam hal tersebut. Bagaimana perasaannya tertekan di dalam keluarga yang membuat terkadang tidak betah di rumah.

Keren juga, mau dong.
Entah kenapa aku selalu jadi tempat curhatan, baik teman-teman, terkadang aku juga sangat butuh tempat curhatan tetapi tidak ada saat itu, namun bagi aku hal itu tidak berarti karena yang paling aku harapkan dan paling berarti hanyalah sebuah jawaban yang pasti dari pertanyaan hatiku. Saat itu aku teropsesi dari lagu dewa yang sebagian syairnya berkata begini “beri sedikit waktuuuu”
Dari teman-teman dekatnya tidak kamu cari tahu?

Semua teman dekatnya sudah aku tanyain, semua teman-temannya juga bilang kami tidak tahu bagaimana sebenarnya dia terhadap kamu. Kami juga heran kenapa dia lakukan hubungan yang demikian itu.
Mustahil kalau teman dekatnya tidak ada yang tahu, ngarang kamu? Atau memang sengaja mereka sembunyikan?
Ini sebuah fakta bagi aku, tetapi tidak tahu juga bisa saja mereka teman dekatnya menyembunyikan apa yang terjadi. Sampai saat ini belum dapat informasinya dari mereka. Yang membuat aku bagaikan orang linglung saat dia mengatakan!
Apa katanya?

Bagai kilatan petir, “choet! Baru kita melakukan hubungan yang begitu indah dan erotis ini” jangan salah pengertian ya, anggap semua itu tidak pernah terjadi dan tak pernah ada juga bukan merupakan jawaban sebuah hubungan kita.” lain cerita bagus tidak milikku? Karena sudah mendengar kata-kata yang menyakitkan tadi, dengan sedikit kesal, iya bagus…bagaimana? Ach udalah. Ah…ah...ayoo dong seperti apa?
Wah enak juga posisi kamu ya wak! Tidak ada kamu jawab pertanyaan dia?
Enak apanya? Iya bagus bagai buah pepaya bangkok mantap, Puas?
Kamu dapatkan kehangatan dan segalanya dari dia, tapi tidak ada ikatan yang dia minta, enak dong.

Friday, April 3, 2009

Sambungan dari cerita sebelumnya .....

Friday, April 3, 2009

Maaf! Tidak sempat pula untuk merenungkannya, lagi banyak job. Ahaha.…Benar – benar tragis juga ya. Setelah menerima sms itu, kamu sudah ada temu dengan dia lagi?

Belum ada, aku meminta waktunya untuk jumpa, stj bilang tidak bisa keluar, memang aku sangat memahami hal itu. Kalau di rumah stj tidak ada yang menjaga ibunya yang lagi sedang sakit, karena stj perempuan satu-satunya dan anak terakhir.

Tidak kamu datangi kerumahnya?
Ada niat juga, karena ada sesuatu hal maka aku urungkan niat, aku takut emosiku tidak terkontrol dapat membahayakan kondisi ibunya yang lagi sakit keras.
Ahahah…rasain lah, enak banget tuh di campur madu dan telor.

Bukan lagi rasain. Tetapi benar-benar berasa sakitnya.
Aku mulai faham keinginan kamu, jika aku bilang kamu termasuk laki-laki terbodoh di zaman ini yang pernah aku ajak ngobrol. Ahah...
Kamu adalah orang yang kesekian kalinya mengatakan demikian, semua orang juga akan berkata yang sama bila mengetahui kisah ini, tapi tidak apa-apa, terbodoh tetapi masih memiliki hati jiwa cinta sejati.
Kasian banget lho…biar kamu tahu saja, aku tetap angkat jempol sama dia.

Me too, akan tetapi angkat kaki dan angkat tangan. Aaah…. terima kasih! Aku tidak bisa maksa apa yang menjadi hak perogratif kamu, semua itu hak pripadi kamu, aku sangat menghargai stetmant tersebut.
Tife cowok kaku ya? Kaku, mannna laku! Romantis tahu! Namun stj yang tidak suka roman-romantisan “tetapi dia adalah stjku.”

Dari hati yang paling dalam, aku sebenarnya iri pada dia yang telah menemukanmu, tapi kamu jangan ge er dulu, aku tetap lebih senang melihat dia lakukan hal itu pada kamu.

Biar ada kawan ya..! Thank’s for you.
Udahan dulu ya, aku mau pergi. Soalnya, lagi ada yang boking neeh, uda dari tadi pun dia nelf aku. Jika ingin curhatan lagi, curhatan aja ma kambing-kambing. Bye.

Ach…Ternyata temanku curhat perempuan stres dan kupu-kupu malam atau hanya bicaranya saja, aku juga tidak tahu pasti karena dia juga entah berada di mana, yang aku bisa sebut dia dengan sebuah nama Tara.

Seiring dengan curhatan dengan teman yang diatas tersebut aku juga terus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang datang dari teman curhatan pada room yang lain, namun aku memilih room yang memang memberikan antusia responsive dengan masalahku.

Begitu banyak yang aku sapa melalui berbagai room dan nickname ada yang menanggapi dengan serius akan tetapi banyak juga yang menertawakan hal ini. Namun aku tetap bisa terima dengan semua yang terjadi dalam room. Kembali jiwaku memasuki relung room dari nick name [putrie_gunda].

Helooo..!! bisa tidak ini? Maksudnya? Bisa godain kamu untuk ngobrol sedikit.Tidak mudah buat aku agar tergoda… godain aku dengan gelitik-gelitik manja dong, bisa juga pakai bunga citra lestari, bunga juga bisa dech.hehehe…

Matree ke ketbrak kereta api aje…pakai bunga uang gitu?
Eheh... ketebak deh.
Basi campur kecoak kalau itu mah. Asl pls? You one…Ichoet, 30 – m/medan.
Kamu cowok? Kenapa namanya ichoet? Yang aku tahu nama itu biasa untuk cewek di aceh.

Memang nama cewek, aku laki-laki tulen, nama itu sesuai sifat orangnya kalee lembut….Tidak menarik tuh, nama asli kamu ya?

Hanya panggilan. Dari mana asalnya? Atau kamu ada sifat dua alam ya?
Enak saja, laki-laki cozz! Kok dapat nama tersebut?

Kamu bilang kan tidak menarik dan tidak lucu, bagaimana mau menjelaskannya. Ok bos, godainlah sepuas hatimu lewat sentuan-sentuhan nafas ngobrolnya? Terus kamu ngambek, yeee….pasti kamu banci ya?

Sudah aku bilang laki-laki biasa, masih berasumsi aku banci.
Kenapa ichoet?

Agar kamu tahu setiap orang akan menanyakan hal yang sama seperti pertanyaan kamu. Teman-teman aku yang gelari nama tersebut, masih SMA pada saat menjadi komandan upacara memakai celana cutbrai, tanpa tersengaja salah satu teman cewek aku mengatakan, “woiiii…cutbrai” nah dari situlah awalnya.

Lalu…
Semua anak-anak kelas I sampai kelas III setiap aku lewat dan berpapasan dengan mereka pasti manggil nama itu.
Antusias juga neeh mendengarnya. Akakak…akakkk…

Ngejek neh! Berasimilasi dengan waktu karena sulit memanggil cutbrai maka disingkat mereka menjadi cut…cut! Jiwa seni aku timbul, bagus juga kalau gelar itu di jadi kan nama panggilan namun perlu sedikit kreasi lagi. Yang mana pada saat itu aku sendiri tidak tahu kalau nama tersebut panggilan buat cewek bagi suku Aceh. Maklumlah wong deso.
Jadi kamu tambah huruf dan mengganti salah satu huruf gitu?
Bukan aku ganti melainkan memakai ejaan lama; u = oe agar lebih fleksibel di bubuhi h jadi dech ichoet. Ahah… iri kamu kan? Sudah begitu saja? Dimana seru dan lucunya, sial aku pikir asik rupanya gitu saja.

Siapa lagi yang bilang lucu, nama itu sampai sekarang tetap aku pakai. Hitung-hitung ingat sahabat – sahabat lamaku, lalu ya emang kreen, sehabis aku pakai celana itu setelah selesai upacara langsung di panggil guru BP, karena pada jaman itu celana yang demikian di larang di pakai di sekolah, namun karena aku dari kelas satu sampai kelas tiga tidak pernah melanggar kedisiplinan, guru BP hanya ikut-ikutan tertawa.

Nama kamu sebenarnya? Mahabiru ehehe bukan dong, maharuddin di panggil Udin
Ya ampun jelek banget, ahah….tidak ada seni dan nilai jualnya, bila di panggil pun buat malu. Wak udin…wak udin…

Cek ille segitunya deh kamu! Emang sih stjku juga selalu tertawa terbahak-bahak kalau sudah ingat nama tersebut, apalagi bila dia mengingat nama itu untuk di buat ke undangan pernikahan, ga mimpi kale deh, celotehnya.

Wak udin mau ngobrol apa neeh? Mau ngobrol sambil curhatan, itupun jika kamu mau mendengarkannya.
Buat wak udin aku siap deach. Sompret! Jangan pakai nama itulah.
Emang enggak ngaku itu adalah nama kamu, ahaha…
Iya sih… tapi benar juga emang jelek ya. Ahah…
Baru nyadar lagi, ok aku serius ni. Curhatan masalah apa?
Sepertinya garis tangan aku jelek sangat dan tersakiti terus, setiap membina hubungan selalu di tinggalin dengan alasan yang sama, yaitu adanya perbedaan status kehidupan ekonomi.

Kasian, sudah nama jelek selalu di tinggalkan lagi, berapa kali rupanya?

Dengan perempuan yang namanya Jingga ini sudah tiga kali, masing-masing dalam membina hubungan memiliki jangka waktu yang lama.
Semua gagal wak? Bukan gagal lagi, kandas coy….
Yang pertama anak mana? Salah satu kota di propinsi palembang, bidan saat ini.
Lama dengan dia? Tiga tahun dua bulan
Kenapa kandas wak udin? Karena nama kamu jelek atau karena orangnya jelek?

Dua-duanya, yang benar saja dech, aku tidak tahu alasannya, namun yang pernah terdengar ucapan dari teman-teman dekat aku di sana karena jarak kami yang berjauhan saat itu.
Seberapa jauh hubungan dengan anak Palembang coy? Uda hancur kalee ya wak?

Tidak hancur-hancur kalee lah, paling rodi…..robek dikit. Ahahaha.…hampir seperti yang ke dua dan yang ke tiga semua mempersembahkan nyawa dan air mata. Ya itu makannya aku bilang tadi garis tangan serasa jelek banget atau gue kena kutukan cinta kali ya! Yang jelas satu hal yang tidak dapat aku lupakan pada saat aku dan dia sudah putus, sesuatu hal yang sadis terjadi kepanya. Dia di jual ke Batam oleh calon suaminya. Aku juga tahu karena dia menghubungi ke kontrakanku, yang saat itu aku lagi kuliah, tamanku yang menyampaikan pesan tersebut bahwa dia sangat membutuhkan bantuanku untuk mengeluarkan dirinya dari mami di sana dengan membayar sedikit uang, yang saat itu dia harus melunasi hutang sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah. Dengan tidak mementingkan perasan bahwa dia telah menyakiti hatiku langsung aku menghubunginya. Kamu jangan khawatir sore ini juga aku akan transfer dan segeralah keluar dari sana. Atau bila perlu aku akan menjemput kamu ke batam. Tidak usah choet kirim aja uangnya pasti aku bisa keluar. Begitulah akhirnya dia terbebas dari cengkraman setan. Bila di kaji mengapa aku mau membantunya? Karena aku tidak munafik, aku masih menyanyanginya saat itu.

Jelek nama, jelek orangnya, jelek juga ketawanya. jelek juga nasibnya. Busyet dech lo…Salah pandang kali dia, makanya saat itu mau sama wak udin. Maksudnya? Bila di pandang buat tegang, ahah…Gila kamu ni yah…Yang kedua wak?

Ya gitu deh porak poranda juga hati di bantainya, meluluh lantak kan segenap jiwa cintaku, ampun deh begitu menyayat perasaan.

Dia suka pegang pisau rupanya wak. Tidak pisau tapi suka pegang yang lain, enggak nyangka dan terbayang dalam benak hal itu dia lakukan pada hati dan perasaan aku.
Apa tuh? Tiga tahun empat bulan ternyata berhubungan dengan dia hanya bertepuk sebelah tangan, bahasa gaulnya cinta kelapa, awak cinta dia ga apa-apa. Yang paling pas adalah syair dari lagu dewa “bertepuk sebelah tangan”

Pakai bokong aku aja bertepuknya pasti bunyi.
Serius apa mau ketawa saja kita? Enggak mau dengarnya ya sudah enggak apa-apa, biar aku minum capuccino ni.

Minta dong haus juga ni, wak udin ngambek terus dech. kenapa serius-serius banget, nyantai saja asal masuk. Ahah….biasa wak yang serius-serius banget itu meleset, juga yang serius-serius pasti putus, jadi ada baiknya rileks saja kita. oke.
Kotor dan berdebu otak kamu, kamu bocor ya!! Tapi memang benar juga, waktu aku gituan juga serius banget memang meleset. Ahaha…
Terserah dech wak udin kamu mau bilang apa, so…

Pertemuan dengannya terjadi di tengah-tengah puncak Gunung Sinabung dimana saat itu mereka lagi tersesat. Karena situasi pada malam hari begitu gelap sehingga tidak kelihatan jalan menuju puncak, tiba-tiba mereka memanggil-manggil kami yang lagi jalan, posisiku lagi di belakang teman-teman.
Ngapain di belakang wak? Ayooooo…

Setelah manggil-manggil demikian, kami menunggu mereka masuk ke barisan dan rombongan kami, posisi mereka memang dekat dengan pinggir jurang, karena gelap gulita lokasi hanya di terangi bintang di langit wajah mereka enggak kelihatan.

Nanti ngambil kesempatan di belakang wak, pegang-pegang dan raba-raba yang di belakang?
Gilber kamu, di belakang rombongan hanya duduk-duduk sambil merokok menunggu mereka sampai ke dalam rombongan. Asik tahu...

Kalo enggak lihat wajah mereka, raba ajalah wak!
Gimana mau di raba, posisi dia berdiri saja tidak tahu di sebelah mana.
Enak dunk…Apanya yang enak, sedikit-sedikit enak. Sedikit-sedikit enak, enak kok cuma sedikit-sedikit. heheh… Kedengaran dari ocehannya seperti kamu, bocor dan ngee.

Ach masa, apa iya nih.he…he…Sampai kepuncak ternyata kabut tebal, tidak bisa lihat matahari terbit jadinya, mentari tertutup kabut. Tidak begitu lama di puncak kami turun kembali.
Kabutnya masukkan saja ke karung. Kalau kamu baru bisa di masukkan ke dalam karung, baru di jual perkilo jadi barang bekas. Ada cerita yang asik-asik tidak ni? Gempuran asmaranya ada tidak? Ahah… enggak ada pula itu, ini cerita untuk segala usia. Selang dalam beberapa jam kami sudah di tenda lagi, aku langsung tidur karena teramat lelah. Ternyata teman-teman sudah berkenalan dengan dia. Teman-teman memanggilnya dengan nama Nice, jadi kita panggil saja Nice ya.

Kamu?
Ada juga keinginan melihat wajahnya. Soalnya teman-teman semua pada bilang, gilber…gilber itu cewek cantik banget, mana tangannya berbulu-bulu halus lagi, matanya sangat tajam bagai mata burung elang, bibirnya belah tengah, kuat tuh di ranjang.
Emang bener cewek berbulu kuat main di ranjang, cobalah sama monyet.

Alasan minta lauk pauk buat makan, akhirnya bisa melihat wajahnya. Busyet dach cantik gila euy…lahir hari rabu ya kamu? Ach tidak enak saja hari rabu, sok tahu, iyyalah rabu lihat tangan kamu “Ratu Bulu” kurang ajar kamu ya…emang setttttan.
Dia gimana lihat kamu?

Mau kali dia, mau muntah githo…biasa saja, tidak ada respon. Wajar saja karena wajahku paling hancur dari teman-teman yang ada.
Malang nasib kamu wak.

Boleh tahu nomor telepon kamu? Minta saja sama teman-teman kamu uda ada pada mereka, oh iya...ya. saat mendengar kata-kata tersebut malu banget rasanya, ga tahu mau di taruh kemana wajahku yang aduhai (agen dunia akhirat) ini. Tetapi dia malah senyum-senyum bagai gadis yang tak berdosa. Cepat-cepat aku berlalu sambil ucapin makasih ya lauknya.
Ah…ah...kasian kalee wak udin dalam berapa lama kamu dapatkan dia coy?

Dalam tiga bulan melalui perjuangan panjang dan sedikit memalukan, kenapa…
Saat bicara panjang lebar di telepon, dia suruh datang ke rumah pada ulang tahunnya, perasaan senang ada di hati yang paling dalam. GR kalee ya...Gigi rontok gitu atau gembung rebus.

Semua teman-teman aku khabarin bahwa dia akan berulang tahun dan diharapkan datang.
Sooo…
Sampai waktunya aku minta sama teman-teman untuk membelikan kue tar dengan ucapan selamat ulang tahun sedikit bunga-bunga di atasnya lumayan besar kuenya. Dengan mengendarain sepeda motor kami langsung menuju rumahnya. Sampai dirumahnya, semua terkejut! Kok sepi-sepi saja seperti tidak ada acara apa-apa.
Kenapa demikian?

Setelah temu dia, heran juga terlihat pada wajahnya yang cantik itu, ada apa ni? Kok seperti mau demo! Tetapi kamu bilang hari ini ulang tahun, selamat ulang tahun ya! Itu apa? Kue tar...ah…ah... masuklah dulu, tidak ada yang ulang tahun aku hanya bercanda waktu itu kenapa kamu anggap serius? Ya ampun ichoet! Tan…tante! Lihat ni mereka bawa kue…kamunya sih suka bercanda tegas tantenya. Kan enak datang kerumah bawa kue, ah…ah…entah mau di taruh kemana wajahku saat itu, semua pada tertawa sedangkan aku hanya senyum malu, teman-teman aku terus saja mengucel-ngucel kepalaku. Oh…oh icoet ketipu!! Ahhaha….

Akibat GR yang terlalu jadi kena batunya kan wak.
Gitu dech, senyum kulum saja.Makin jelek dong wak udin pakai senyum kulum. ahaha…

Sudahlah kan lebih baik datang bawa kue, kalau bisa sering-sering. Tertawanya begitu lepas. Maaf ya choet! Telah bohongi kamu. Tidak apa-apa biasa aja. Lagi pula bukan dari aku saja itu kue, semua temen-temen juga punya andil, paling tidak kami bisa bersilaturahmi ke rumah kamu. Mana tahu semakin dekat semakin hangat githo lho.

Begitu saja ceritanya wak? Mana nih heng...hing...hengnya sudah enggak tahan. Yee...kalau kamu enggak tahan pergi saja kekamar mandi, tidak ada yang lihat dan tidak ada yang larang.
Yech…mana enak, tidak berasa. Gilber…gila bener. Ach...trus…trus dong! Woiii…ngapain kamu ni? Lagi terangsang ya? Jangan sibuklah, terus…teruskan saja cerita kamu.

Hari ke hari hubungan kami semakin dekat dan panas dingin, tiga tahun empat bulan sedikit pun tidak ada pertengkaran. Kedewasaan tingkat tinggi selalu menyertain setiap canda, perjalanan, cerita dalam hubungan kami. Ajakkan camping datang lagi.

Ke Sinabung lagi? Yupz…dia ternyata kalau ke sinabung suka berada di atas bus. Memang asik di atas, sesampainya di sana malam hujan rintik-rintik, tenda terpasang semua pada berada di dalam tenda. Karena hujan dinginnya semakin menusuk tulang sumsum. Satu tenda kami berdua, malam semakin dingin dan larut akhirnya kami tertidur tanpa berbuat apa-apa.
Wah ini dia cerita dewasanya...ah...ahh
Ya malam itu tidak terjadi apa-apa hanya tidur berdekapan. Dekapan sama angin malam maskudnya. Hehehe

Sambungan dari cerita sebelumnya .....



Maaf! Membuat kamu mengingat kejadian yang telah terjadi. Nah, kamu berani mengakui hal tersebut diatas, bahwa telah melakukan hal yang harus di pertanggung jawabkan secara agama dan secara moral.

Mengapa kamu berani mengatakannya kepadaku? Karena kita tidak saling menyanyangi dan tidak bertatap muka kan? Seandainya aku adalah seorang lelaki yang ingin mencintai kamu, berani tidak kamu mengutarakan hal tersebut kepadaku ataupun kepada lelaki yang ingin memintamu menjadi kekasihnya?

Berani karena kita tidak saling kenal dan tidak pernah saling jumpa. Ya kalau kepada orang yang aku cintain dan yang aku sayangi tentu aku takut, takut dia berubah, takut dia tidak dapat menerimaku apa adanya diriku. Ah Biasa aja lagi…….lagi pula sekarang mulai terbiasa dengan hal itu, menambah pengalaman liarku. Menambah koleksi cakrawala hidupku.

Ups!! dalam juga jadinya……jika boleh tahu berapa lama berhubungan dengannya.

Dua tahun lebih sedikit, kami selalu melakukan hal-hal yang asik-asik dan dan setiap minggu kami merenggut dan mengempaskan butiran kehangatan bersama. Dasar laki-laki….!!! Yang kamu ceritakan tadi, artinya kamu ingin menjadi kan dia sebagai istri?
Iya…
Tapi kenapa kamu pusing kalau kamu sudah dapatkan kepuasan, dapatkan segalanya darinya? Kan lebih di untungkan, bila dia memutuskan, tiada tuntutan lagi.

Emang tidak ada tuntutan dari dia, malah yang aku lihat dia have fun saja yang dia katakan dari bibirnya langsung namun aku sedikit membaca dari pikiran dan perasaannya bahwa dirinya juga sebenarnya tidak ingin melakukan pemutusan hubungan tersebut karena ada sesuatu hal yang tidak bisa dia robohkan, sekokoh tembok cina, seperti sebuah keinginan dari segala line social dan semua keluarganya makanya mengambil keputusan yang sebenarnya juga tidak sanggup diterimanya, sebagaimana yang telah aku katakan tadi bahwa apa alasannya masih dalam gelap dan angkernya sebuah mesteri.

Dimana hatiku tetap ingin kan untuk hidup bersama sampai azal menjemput.
Ehm… sok pahlawan kamu, biar dianggap sebagai laki-laki sejati gitu kan? Jangan begitulah, tidak zamannya lagi sekarang. Kalau memang kamu tulus mencintainya mengapa kamu membuka aib dirinya kepada orang lain?

Aku tidak pernah ada niat untuk membuka aibnya, aku hanya ingin ketulusannya cinta ini dia mengerti, dan bukan itu yang menjadi masalahnya, aku tidak sanggup, jiwa cintaku sangat teriris dan bernanah hingga terkapar, darah dalam urat nadiku serasa berhenti mengalir dan mengkristal, karena tidak mampu untuk menjawab semua pertanyaan hati dan perasaan ini, sejak dia pergi satu butiran air mata pasti jatuh dan luruh dari mataku setiap memulai memejamkan mata, dan begitu juga setiap mataku terpejam pasti dia datang dalam tidurku, begitu sakit saat terbangun dan tidak menemukannya di sampingku, aku tahu bahwa satu butiran air mata tersebut mengandung selaksa kerinduan yang sangat dalam. Bahwa jiwaku sangat menyayanginya, bahwa stj adalah unsur hemoglobin yang mampu menghentikan segala penderitaan dan sakit dalam tubuh dan syaraf kehidupanku, apa itu hal yang naïf?

Wouwww….Sangat, sangat dan sangat munafik ternyata, mengapa demikian? Jika perempuan sudah memberikan butiran halus embun tubuhnya tidak mungkin dia lakukan untuk meninggalkan kamu.

Yang kamu bilang benar, namun kita juga harus melihat daun-daun argumentasi dan ranting-ranting keinginan di sekitar kehidupan sosialnya, sehingga keputusan tersebut di ambil. Bisa jadi dari pihak orang tua, bisa jadi dari pihak teman-teman yang sentimental, bisa jadi dari cintanya yang tidak mengandung kerinduan lagi, bisa terjadi kan semua itu?
Kalau ada penghalang dari orang tua atau keluarganya, semakin tidak mungkin dia lakukan untuk meninggalkan kamu? Makin membuka aib dan coreng hitam dirinya ke orang tuanya dong.

Beban terberat dan baru aku sadari yang telah membuka dan menyentak alam imajinasiku adalah posisi stj benar telah melakukan hubungan dalam empat tahun ini secara backstreet.

Ya kalau demikian kamu laki-laki bodoh dan tolol..! Tidak bertanggung jawab, karena menerima hubungan backstreet. Itu salah kamu. Tersirat sebuah ketidak jujuran kamu dalam membangun pondasi dalam berhubungan?
Awalnya hanya ingin menurutin kemauannya, sejujurnya aku juga tidak mau berhubungan yang demikian, di dukung usia yang tidak memungkinkan membina hubungan dengan cara tersebut.

Pengecut! Kalo memang dia tidak mau keluarganya tahu, kamunya dong yang ambil inisiatif, lagi pula ngapain kamu terima hubungan yang demikian? Sepertinya ada niat kamu yang tidak baik, aku tetap menyalahkan kamu
.
Ingin aku katakan semua, tetapi malah dia mengancam “jika kamu beritahukan hubungan kita ke orang tuaku, lebih baik kita putus, lebih baik kita tidak berhubungan lagi”

Kamu tidak berani menerima ancamannya?
Hanya mengurungkan niat tersebut. Karena stj melampirkan sebuah alasan bila diberitahukan sekarang tentang hubungan kita, kamu sendiri yang rugi yang nantinya sulit untuk kita bertemu, kalau begini kan aku masih bisa curi-curi waktu, walau selalu berbohong kepada ibuku, dan yang perlu kamu fahami orang tuaku punya penyakit komplikasi, kamu mau orang tuaku meninggal kena serangan jantung karena kejujuranmu bahwa kita sudah berhubungan?

Paok kali kamu, akhirnya inilah yang bisa kamu terima, di permainkan dan tidak bisa wujudkan keinginan menikahinya. Tetapi kamu harus lihat juga dong perjuangan stj yang berani membohongi orang tua hanya karena ingin selalu bersama disisi kamu.

Yupz..!
Andai orang tuanya kamu beritahu dan tidak menerima, sudah tentu tidak berlarut-larut hubungan yang hasilnya sia-sia waktu, usia bertambah, perasaan semua sia-sia, pengorbanan sia-sia.

Memang inilah yang sesungguhnya yang aku dapat atas kesalahan yang telah di perbuat, dengan memberikan segala kemauannya, segala apa yang menjadi keinginannya, dan sedikitpun aku tidak berusaha untuk tegas hanya karena takut jiwanya salah mengartikan ketegasanku, tidak menerima apa yang menjadi keinginan dalam berpacaran dengan seorang stj yang hanya keinginannya saja di turutin. Aku berpikir dia akan lebih hormat, lebih syahdu, lebih berpikir dewasa, lebih memahami, lebih menghargai dan segan dan bertambah arif ternyata salah.

Ya iyyyalah!! Sampai saat ini orang tuanya juga belum mengetahui hubungan kalian?
Feelling orang tuanya ada, akan tetapi belum menjadi nyata bagi mereka.
Kok bisa sakit hati, karena di sakitin dan di gagalkan agenda pernikahan. Kalau orang tuanya sendiri tidak mengetahui tentang hubungan kalian tersebut?

Kami sudah bicara bahwa pernikahan yang agenda tersebut atas desakan darinya, akan dilaksanakan pada bulan Maret 06 tepat pada tanggal kelahiran dan bulan kelahirannya, setelah membicarakan ke stj baru ke orang tuanya. Karena bila sudah di bicarakan secara hati dan matang-matang semua yang menyangkut pernikahan juga pernak-perniknya akan lebih memudahkan menyakinkan orang tuanya, tetapi belum semua itu dapat dilakukan tiba-tiba Jingga memutusin tanpa alasan.
Tapi bulan Desember 06 ini kamu bilang, mana yang benar seeh?

Dengar dulu, setelah hal itu terjadi aku pertanyakan ke stj, tega amat kamu mengambil keputusan sebelah pihak apa alasannya? “aku tidak nyakin hidup dengan kamu! walau aku ngotot meminta sebuah alasan yang pasti, stj hanya mampu memberikan sebuah alasan yang bersifat fatamorgana. Serasa tidak percaya, aku terpaksa menerima keputusan tersebut. “Ini lihat darah segar sebagai saksi ke tiga kalinya kamu lakukan hal tersebut padaku”. Sekarang di saksikan darah hati jiwa cintaku ini!! Aku ikhlas menerima apa yang menjadi putusan kamu berikan, aku pergi bukan aku tidak mencintaimu, aku mundur dengan gagah karena aku tidak ingin menjadi penghalang cintamu dengan yang baru.

Yang saat itu aku dan stj berada di Matang glumpang Biruen tepat di pinggir jalan raya setelah tujuh jam menunggu dirinya di salah satu warung. Begitu sakit perasaan ini sehingga terasa semua sendi-sendi tubuhku berpatahan lunglai, bagai di tusuk sejuta jarum beracun yang racunnya lebih keras dari racun ular berbisa.

Trus…
Kami berbicara dalam nuansa pesona penuh dengan kemunafikkan yang keluar dari mulut masing-masing. Hati dan seluruh relung cinta jiwaku tetap hancur walau mulut mengatakan aku sanggup menerima semua ini, semoga kamu dapat yang lebih baik dari aku tetapi aku tidak nyakin itu, yang lebih kaya, yang lebih perkasa, yang lebih tampan, yang lebih lebih dan lebih mungkin. Dan semoga kamu selalu dalam keadaan yang bahagia. Dia juga membalas demikian dan mengatakan satu hal. “Sebenarnya, aku tidak menyangka hal ini terjadi, sebenarnya aku tidak sanggup menerima semua kata perpisahaan ini, aku mengakui pacaran dengan kamu, aku sangatlah senang, bila kita mau makan, minum, dan pergi kemana saja kamu bisa berikan kepadaku, kamu begitu penuh perhatian dan penuh kesabaran terhadap semua keinginanku akan tetapi agar kamu tahu bahwa saat ini, hati jiwa cintakuku lagi tidak tahu bagaimana permintaan perasaan terhadapmu dan aku juga mengakui tidak mampu berjauhan denganmu”.

Sembari membalut luka di lengan kiriku dengan pengikat rambutnya, mungkin sudah ada yang menyayangi kamu di sini, udalah jangan bicara itu lagi di minum saja dulu capuccinonya agar fresh, belum ada yang memiliki hanya itu tadi bingung saja, kami berpisah karena sore itu aku langsung kembali ke Medan yang telah satu harian menunggu stj. Dari atas kendaraan yang dia parkirkan dengan jarak seratus meter dariku, malalui telepon, nspnya bagus ya, saat itu aku pakai nsp lagu Padi menanti sebuah jawaban.

Sesuai dengan penantian hatiku saat ini! jawabku, hati-hati di jalan ya? Hati-hati juga bawa kendaraan, karena aku sudah tidak ada lagi di sisimu, lenganku begitu sakit dan membengkak. Tiba – tiba dalam waktu tiga minggu kemudian dia balik ke kota belatung ini, dan menghubungiku dan minta temu, aku temui dia, di salah satu plaza kami bertemu dan makan apa yang biasa kami makan kalau sudah temu yaitu pizza, dia mengatakan satu hal yang membuat aku tidak berpikir panjang untuk menerima cintanya kembali, “aku sengaja balik dari Matang dan meninggalkan pekerjaanku hanya untuk kamu, jadi kita baikkan lagi ya!!.

Ah kamu balik ke kota ini kan karena kamu saja yang tidak tahan kalau tidak ke plaza? Ya itu satu asalan juga, tetapi yang paling mendasar adalah aku tidak kuat menahan rasa sepi di sana, tidak bisa tertawa sama kakang-kakang baik seperti kamu, heheh…ya kamu baru saja temu sudah ngeledeki aku lagi.

Kamu terima akan permintaannya?
Hatiku tidak munafik, hatiku tidak mempunyai dendam atas apa yang telah stj lakukan kapada kehidupanku, hatiku masih teramat menyayanginya, tiap detik, tiap jam, tiap hari, tiap bulan aku selalu memikirkannya. Atas sebuah pertimbangan perasaan, jiwa cinta dan melunturkan rasa emosi diri, aku menerima kembali kehadiran Jingga di sisi jiwa cintaku.

Masih harmonis hubungan kalian setelah kejadian itu?
Aku bukan laki-laki yang punya sifat dendam, hubungan kami seperti semula bertemu, selalu harmonis, selalu romantis, penuh pertengkaran yang mengharuskan aku untuk mempertebal kesabaran, terus menyakinkan bahwa hubungan yang terjadi adalah karena hati, jiwa cinta kami telah menyatu dan penuh canda tawa, melakukan hubungan yang mengeluarkan butiran halus embun dalam tubuh juga. Kembali kami membicarakan agenda pernikahan, stj mau aku nikahi di bulan Desember 06 ini, kembali aku persiapkan segala apa yang menjadi pernak-pernik yang di inginkannya, seperti rumah sendiri, perabotan rumah tangga yang serba lux, seketika itu kehidupanku kembali bagai cerahnya mentari pagi di gurun pasir, jiwaku hidup kembali seperti indahnya air terjun Niagara, besarnya semangat dan gejolak darah tidak lagi mengkristal untuk mengarungi gurun pasir kehidupan, tiba-tiba tanpa ada badai, tanpa ada hujan, tanpa ada gelombang, tanpa ada mendung terjadi lagi hal yang serupa memutuskan hubungan. Seperti di hantam batu karang, bagai terhantam badai katerina, bagai di bantai gelombang tsunami, bagai terkubur pada gempa nias, sehingga jiwa indah yang hidup seperti indahnya air terjun Niagara seketika berhenti mengalirkan air sucinya, rasanya jantung berhenti berdebar, sesaat aliran darah berhenti mengalir, berhenti akal syarafku, berhenti semua imajinasi indahku. Pupus hanya karena kalimat bodoh. Cobalah renungkan!

Kontroversi Relung Jiwa


ubungan kami sebenarnya begitu sempurna, karena Jingga juga sangat memiliki sifat yang sempurna, artinya sifat dan karakter yang klop, adanya keseimbangan karakter di antar kami berdua membuat kisah asmara ini harus aku perjuangkan sampai kapanpun. Seperti halnya dengan hubungan yang kamu lakukan dengan mantan kamu.
Entar kamu main-main ingin menikahinya, hanya untuk menyenangkan dia, benarkan?

Jika ingin main-main, kenapa aku harus susah-susah curhatan, susah-susah membuang air mata, susah – susah membuka aifku, kepada orang yang sama sekali tidak aku kenal dan tidak pernah tahu siapa kamu.
Benar juga, bisa juga tidak benar. Masa sekarang ini melihat dan mendengar kata- kata laki-laki aku sudah sulit untuk percaya, sulit untuk dapat dijadikan pegangan, notabene saat ini laki-laki di bumi semua sama bejat dan tidak bermoral sebagai satria.

Sebalik!! Bagiku memandang seorang perempuan demikian juga, namun aku faham dan sangat mengerti bagaimana di tipu dan di kadalin, di hianati dan mendaptkan kekasih yang pencundang or the loser. Sebenarnya posisi perempuan di sakiti laki-laki dan laki-laki di sakiti perempuan saat ini menjadikan sebuah fenomena yang sangat berliku dan menanjak, yang lebih menggambarkan sebuah fenomena menang dan kalah di dalam rajutan egoiszem belaka, bila kita pertanyakan kepada masing-masing anak manusia selalu tidak menemukan sebuah keseimbangan, sebenarnya semua itu terjadi akibat menurunnya kadar tanggung jawab pasangan-pasangan untuk mengabadikan hubungan tersebut sampai kepada ketepian, artinya tidak mengambang, tidak terapung-apung di tengah-tengah deru ombak samudera, secara kejujuran posisi perasaan, jiwa, mentalitas, semangat, tingkat kepercayaan hidup, perempuan dan laki-laki yang telah di sakiti oleh pasangannya adalah sama. Perbedaannya bila seoarang laki-laki selalu memendam apa yang menjadi masalahnya kepada orang lain kalau orang lain itu tidak benar-benar sahabat, nah kalau seorang perempuan sangat mudah untuk membicaraknnya dengan teman-temannya yang penting mau mendengarkan walau nantinya hal itu menjadi cibiran buatnya.
Tetapi aku tetap salut pada dia.
Salut di mana! Telah dapat menyakiti laki-laki? Yes…yes...you know!
Tiada niat menyakitinya, keinginan ini untuk menyelamatkan kehidupannya di hari yang akan datang. Walau, mungkin itu hanya rasa ke egoisanku sesaat, atau hanya sekedar merasa paling bertanggung jawab. Atau karena belum mendapatkan pengganti dirinya. Tetapi semua itu dapat aku nyakin kan kepada siapapun bahwa aku hanya ingin mengarungi bahagia derita bersamanya.

Masih banyak laki-laki yang tidak mempermasalahkan hal itu (virginitas), laki-laki yang masih mempermasalahkan hal itu dalam mencari pendamping hidup itu sama laki-laki udik, laki-laki pengecut! Nah sangat terlihat egoisnya seorang lelaki ya di situ, artinya seorang laki-laki meminta calonnya selalu virgin tetapi bisa tidak seorang lelaki mempersembahkan keperjakaannya terhadap pasangannya? Tidak bisa kan.
Artinya kamu termasuk menganut free sex dong kalau kamu tidak memandang hal itu perlu di pertanggung jawabkan baik secara agama dan moral? Kita bisa menyelamtkan bumi ini dari penyakit yang begitu ganas (aids) hanya dengan rasa tanggung jawab cinta terhadap pasangan kita. Memang benar pendapat kamu, bahwa masih ada laki-laki yang tidak mempermasalah kan itu, tetapi bila di lihat persentasenya sangat kecil. Mohon maaf bila kehidupan asmara kamu saya buka kembali sebagai refleksi dan bahan statistik dalam hal ini, mantan kamu saja meninggalkan kamu setelah melakukan hal yang hangat dan mengeluarkan butiran-burtiran halus dan kental dari tubuh yang berakhir dengan hempasan erangan erotis. Apa lagi laki-laki yang mengetahui hal itu tidak ada lagi pada pasangan yang akan dia persunting?

Apa kah pernah seorang perempuan jujur terhadap pasangannya bahwa dirinya tidak lagi memiliki sesuatu yang paling berharga? Tidak pernah kan, semua itu di ketahui setelah adanya pernikahan. Bagaimana laki-laki tersebut memandang calon pendamping hidupnya, sudah jelas dia beranggapan perempuan yang dia nikahi adalah perempuan tidak benar bahasa gaulnya semua kita tahulah itu apa. Kemudian bahwa kita juga lupa akan nada sebuah kejujuran yang paling hakiki di dalam ruang jiwa dan perasaan kita bahwa hal tersebut menjadikan sebuah sandungan dan sebuah butiran kerikil-kerikil tajam yang dapat mengganggu keharmonisan perkawinan, apa yang kita lupakan yaitu sebuah kejujuran yang persentasenya sangat kecil yang tertutupi oleh keangkuhan jawaban mungil bibir bahwa hal tersebut tidak menjadikan masalah besar, padahal modal utama dalam membina hubungan adalah kadaritas sebuah kejujuran yang penuh tanpa ada kekurangan nol koma satu % pun.
Sok tahu kamu! Sok laki-laki paling wwahh!

Bukan sok tahu ataupun sok wwwah, ya kalau memang sesuatu yang paling berharga pada seorang perempuan tersebut telah hilang, dan seorang perempuan berusaha jujur kepada pasanganya dan pasangannya menerima secara ikhlas itu baru dapat dibenarkan bahwa cinta yang ada memang hadir pada sebuah hubungan dengan rasa ketulusan kasih sayang, namun beranikah seorang perempuan tersebut jujur akan hal tersebut? Dan apa seorang pasangannya mampu menerima hal tersebut?

Untuk menjawab hal tersebut, sebenarnya kita tidak membutuhkan kadaritas kejujuran yang besar, hanya dibutuhkan kadaritas kejujuran dalam lubuk hati sebesar tiga persen saja, akan tetapi kadaritas kejujuran yang besarnya hanya tiga persen tersebut sangat sulit di dapat. Aku laki-laki, sudah seharusnya lebih tahu yang namanya sifat dasar laki-laki. Bila laki-laki yang mengatakan tidak apa-apa mendapatkan perempuan yang demikian pasti ada hal yang di lihat sehingga mampu menutupi atau mengurangi status perempaun tersebut misalnya: kekayaan, kecantikan, tubuh nan sexy yang dapat memuaskan nafsu birahi sehingga menjadi topeng berlapis dan bertahtakan emas yang mampu menopang atau merobah nasib dan gairah aromatic dalam berfantasi seksualitasnya.

Berarti bukan dia yang meninggalkan, tapi kamunya yang ninggalin dia, bila di lihat dari pembicaraan tersebut dan menyia-nyiakannya?

Haruskah aku bersumpah atas nama hati jiwa cinta sang bumi dalam hal ini? apa aku harus mengumandangkan di seluruh media bahwa aku tidak pernah ada niat untuk meninggalkan dirinya? Apa harus membunuh diriku dan menyayat tubuhku dengan tulisan “bahwa aku dan segenap jantung jiwaku tidak akan pernah sanggup sedetikpun meninggalkannya”? seperti yang di lakukan pasangan-pasangan saat ini di saat mau mengungkapkan cinta kepasangannya melalui media? Rasanya tidak perlu sampai demikian, aku sangat mengetahui kadaritas hatiku dalam mencintainya. Di dalam filosofi hidupku selalu memegang teguh yang namanya hakikat kepercayaan, dimana aku tidak pernah memaksa seseorang harus memberikan kepercayaannya kepadaku. Karena kepercayaan yang di paksa kan tidak akan ada gunanya dan pasti berujung dan berakhir pada penghianatan.

Jangan pakai sumpah-sumpah dech, zaman sekarang yang namanya sumpah tidak memiliki kesucian, tidak memiliki harkat kualitas yang dapat di jadikan sebuah pondasi bahwa ucapan seseorang itu benar, tidak memiliki kekuatan yang dapat dipegang sebagai pedoman bahwa perkatan yang di ucapkan memang benar dan tulus apa adanya, mantan aku juga menggunakan semua sumpah yang dia berikan padaku, tapi dia hanya ingin menikmati geliat tubuhku saja.
Pasang Iklan Bersiap Jadi Milyader »
Siap Jadi Milyader ? Disini Iklan Anda Berpotensi Di Baca Ribuan Orang, Dan Menghasilkan Milyaran Rupiah, Selamat Mencoba
http://tinyurl.com/ddycm4