Advertisment

Advertisement








Friday, April 3, 2009

Sambungan dari cerita sebelumnya .....

Friday, April 3, 2009

Maaf! Tidak sempat pula untuk merenungkannya, lagi banyak job. Ahaha.…Benar – benar tragis juga ya. Setelah menerima sms itu, kamu sudah ada temu dengan dia lagi?

Belum ada, aku meminta waktunya untuk jumpa, stj bilang tidak bisa keluar, memang aku sangat memahami hal itu. Kalau di rumah stj tidak ada yang menjaga ibunya yang lagi sedang sakit, karena stj perempuan satu-satunya dan anak terakhir.

Tidak kamu datangi kerumahnya?
Ada niat juga, karena ada sesuatu hal maka aku urungkan niat, aku takut emosiku tidak terkontrol dapat membahayakan kondisi ibunya yang lagi sakit keras.
Ahahah…rasain lah, enak banget tuh di campur madu dan telor.

Bukan lagi rasain. Tetapi benar-benar berasa sakitnya.
Aku mulai faham keinginan kamu, jika aku bilang kamu termasuk laki-laki terbodoh di zaman ini yang pernah aku ajak ngobrol. Ahah...
Kamu adalah orang yang kesekian kalinya mengatakan demikian, semua orang juga akan berkata yang sama bila mengetahui kisah ini, tapi tidak apa-apa, terbodoh tetapi masih memiliki hati jiwa cinta sejati.
Kasian banget lho…biar kamu tahu saja, aku tetap angkat jempol sama dia.

Me too, akan tetapi angkat kaki dan angkat tangan. Aaah…. terima kasih! Aku tidak bisa maksa apa yang menjadi hak perogratif kamu, semua itu hak pripadi kamu, aku sangat menghargai stetmant tersebut.
Tife cowok kaku ya? Kaku, mannna laku! Romantis tahu! Namun stj yang tidak suka roman-romantisan “tetapi dia adalah stjku.”

Dari hati yang paling dalam, aku sebenarnya iri pada dia yang telah menemukanmu, tapi kamu jangan ge er dulu, aku tetap lebih senang melihat dia lakukan hal itu pada kamu.

Biar ada kawan ya..! Thank’s for you.
Udahan dulu ya, aku mau pergi. Soalnya, lagi ada yang boking neeh, uda dari tadi pun dia nelf aku. Jika ingin curhatan lagi, curhatan aja ma kambing-kambing. Bye.

Ach…Ternyata temanku curhat perempuan stres dan kupu-kupu malam atau hanya bicaranya saja, aku juga tidak tahu pasti karena dia juga entah berada di mana, yang aku bisa sebut dia dengan sebuah nama Tara.

Seiring dengan curhatan dengan teman yang diatas tersebut aku juga terus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang datang dari teman curhatan pada room yang lain, namun aku memilih room yang memang memberikan antusia responsive dengan masalahku.

Begitu banyak yang aku sapa melalui berbagai room dan nickname ada yang menanggapi dengan serius akan tetapi banyak juga yang menertawakan hal ini. Namun aku tetap bisa terima dengan semua yang terjadi dalam room. Kembali jiwaku memasuki relung room dari nick name [putrie_gunda].

Helooo..!! bisa tidak ini? Maksudnya? Bisa godain kamu untuk ngobrol sedikit.Tidak mudah buat aku agar tergoda… godain aku dengan gelitik-gelitik manja dong, bisa juga pakai bunga citra lestari, bunga juga bisa dech.hehehe…

Matree ke ketbrak kereta api aje…pakai bunga uang gitu?
Eheh... ketebak deh.
Basi campur kecoak kalau itu mah. Asl pls? You one…Ichoet, 30 – m/medan.
Kamu cowok? Kenapa namanya ichoet? Yang aku tahu nama itu biasa untuk cewek di aceh.

Memang nama cewek, aku laki-laki tulen, nama itu sesuai sifat orangnya kalee lembut….Tidak menarik tuh, nama asli kamu ya?

Hanya panggilan. Dari mana asalnya? Atau kamu ada sifat dua alam ya?
Enak saja, laki-laki cozz! Kok dapat nama tersebut?

Kamu bilang kan tidak menarik dan tidak lucu, bagaimana mau menjelaskannya. Ok bos, godainlah sepuas hatimu lewat sentuan-sentuhan nafas ngobrolnya? Terus kamu ngambek, yeee….pasti kamu banci ya?

Sudah aku bilang laki-laki biasa, masih berasumsi aku banci.
Kenapa ichoet?

Agar kamu tahu setiap orang akan menanyakan hal yang sama seperti pertanyaan kamu. Teman-teman aku yang gelari nama tersebut, masih SMA pada saat menjadi komandan upacara memakai celana cutbrai, tanpa tersengaja salah satu teman cewek aku mengatakan, “woiiii…cutbrai” nah dari situlah awalnya.

Lalu…
Semua anak-anak kelas I sampai kelas III setiap aku lewat dan berpapasan dengan mereka pasti manggil nama itu.
Antusias juga neeh mendengarnya. Akakak…akakkk…

Ngejek neh! Berasimilasi dengan waktu karena sulit memanggil cutbrai maka disingkat mereka menjadi cut…cut! Jiwa seni aku timbul, bagus juga kalau gelar itu di jadi kan nama panggilan namun perlu sedikit kreasi lagi. Yang mana pada saat itu aku sendiri tidak tahu kalau nama tersebut panggilan buat cewek bagi suku Aceh. Maklumlah wong deso.
Jadi kamu tambah huruf dan mengganti salah satu huruf gitu?
Bukan aku ganti melainkan memakai ejaan lama; u = oe agar lebih fleksibel di bubuhi h jadi dech ichoet. Ahah… iri kamu kan? Sudah begitu saja? Dimana seru dan lucunya, sial aku pikir asik rupanya gitu saja.

Siapa lagi yang bilang lucu, nama itu sampai sekarang tetap aku pakai. Hitung-hitung ingat sahabat – sahabat lamaku, lalu ya emang kreen, sehabis aku pakai celana itu setelah selesai upacara langsung di panggil guru BP, karena pada jaman itu celana yang demikian di larang di pakai di sekolah, namun karena aku dari kelas satu sampai kelas tiga tidak pernah melanggar kedisiplinan, guru BP hanya ikut-ikutan tertawa.

Nama kamu sebenarnya? Mahabiru ehehe bukan dong, maharuddin di panggil Udin
Ya ampun jelek banget, ahah….tidak ada seni dan nilai jualnya, bila di panggil pun buat malu. Wak udin…wak udin…

Cek ille segitunya deh kamu! Emang sih stjku juga selalu tertawa terbahak-bahak kalau sudah ingat nama tersebut, apalagi bila dia mengingat nama itu untuk di buat ke undangan pernikahan, ga mimpi kale deh, celotehnya.

Wak udin mau ngobrol apa neeh? Mau ngobrol sambil curhatan, itupun jika kamu mau mendengarkannya.
Buat wak udin aku siap deach. Sompret! Jangan pakai nama itulah.
Emang enggak ngaku itu adalah nama kamu, ahaha…
Iya sih… tapi benar juga emang jelek ya. Ahah…
Baru nyadar lagi, ok aku serius ni. Curhatan masalah apa?
Sepertinya garis tangan aku jelek sangat dan tersakiti terus, setiap membina hubungan selalu di tinggalin dengan alasan yang sama, yaitu adanya perbedaan status kehidupan ekonomi.

Kasian, sudah nama jelek selalu di tinggalkan lagi, berapa kali rupanya?

Dengan perempuan yang namanya Jingga ini sudah tiga kali, masing-masing dalam membina hubungan memiliki jangka waktu yang lama.
Semua gagal wak? Bukan gagal lagi, kandas coy….
Yang pertama anak mana? Salah satu kota di propinsi palembang, bidan saat ini.
Lama dengan dia? Tiga tahun dua bulan
Kenapa kandas wak udin? Karena nama kamu jelek atau karena orangnya jelek?

Dua-duanya, yang benar saja dech, aku tidak tahu alasannya, namun yang pernah terdengar ucapan dari teman-teman dekat aku di sana karena jarak kami yang berjauhan saat itu.
Seberapa jauh hubungan dengan anak Palembang coy? Uda hancur kalee ya wak?

Tidak hancur-hancur kalee lah, paling rodi…..robek dikit. Ahahaha.…hampir seperti yang ke dua dan yang ke tiga semua mempersembahkan nyawa dan air mata. Ya itu makannya aku bilang tadi garis tangan serasa jelek banget atau gue kena kutukan cinta kali ya! Yang jelas satu hal yang tidak dapat aku lupakan pada saat aku dan dia sudah putus, sesuatu hal yang sadis terjadi kepanya. Dia di jual ke Batam oleh calon suaminya. Aku juga tahu karena dia menghubungi ke kontrakanku, yang saat itu aku lagi kuliah, tamanku yang menyampaikan pesan tersebut bahwa dia sangat membutuhkan bantuanku untuk mengeluarkan dirinya dari mami di sana dengan membayar sedikit uang, yang saat itu dia harus melunasi hutang sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah. Dengan tidak mementingkan perasan bahwa dia telah menyakiti hatiku langsung aku menghubunginya. Kamu jangan khawatir sore ini juga aku akan transfer dan segeralah keluar dari sana. Atau bila perlu aku akan menjemput kamu ke batam. Tidak usah choet kirim aja uangnya pasti aku bisa keluar. Begitulah akhirnya dia terbebas dari cengkraman setan. Bila di kaji mengapa aku mau membantunya? Karena aku tidak munafik, aku masih menyanyanginya saat itu.

Jelek nama, jelek orangnya, jelek juga ketawanya. jelek juga nasibnya. Busyet dech lo…Salah pandang kali dia, makanya saat itu mau sama wak udin. Maksudnya? Bila di pandang buat tegang, ahah…Gila kamu ni yah…Yang kedua wak?

Ya gitu deh porak poranda juga hati di bantainya, meluluh lantak kan segenap jiwa cintaku, ampun deh begitu menyayat perasaan.

Dia suka pegang pisau rupanya wak. Tidak pisau tapi suka pegang yang lain, enggak nyangka dan terbayang dalam benak hal itu dia lakukan pada hati dan perasaan aku.
Apa tuh? Tiga tahun empat bulan ternyata berhubungan dengan dia hanya bertepuk sebelah tangan, bahasa gaulnya cinta kelapa, awak cinta dia ga apa-apa. Yang paling pas adalah syair dari lagu dewa “bertepuk sebelah tangan”

Pakai bokong aku aja bertepuknya pasti bunyi.
Serius apa mau ketawa saja kita? Enggak mau dengarnya ya sudah enggak apa-apa, biar aku minum capuccino ni.

Minta dong haus juga ni, wak udin ngambek terus dech. kenapa serius-serius banget, nyantai saja asal masuk. Ahah….biasa wak yang serius-serius banget itu meleset, juga yang serius-serius pasti putus, jadi ada baiknya rileks saja kita. oke.
Kotor dan berdebu otak kamu, kamu bocor ya!! Tapi memang benar juga, waktu aku gituan juga serius banget memang meleset. Ahaha…
Terserah dech wak udin kamu mau bilang apa, so…

Pertemuan dengannya terjadi di tengah-tengah puncak Gunung Sinabung dimana saat itu mereka lagi tersesat. Karena situasi pada malam hari begitu gelap sehingga tidak kelihatan jalan menuju puncak, tiba-tiba mereka memanggil-manggil kami yang lagi jalan, posisiku lagi di belakang teman-teman.
Ngapain di belakang wak? Ayooooo…

Setelah manggil-manggil demikian, kami menunggu mereka masuk ke barisan dan rombongan kami, posisi mereka memang dekat dengan pinggir jurang, karena gelap gulita lokasi hanya di terangi bintang di langit wajah mereka enggak kelihatan.

Nanti ngambil kesempatan di belakang wak, pegang-pegang dan raba-raba yang di belakang?
Gilber kamu, di belakang rombongan hanya duduk-duduk sambil merokok menunggu mereka sampai ke dalam rombongan. Asik tahu...

Kalo enggak lihat wajah mereka, raba ajalah wak!
Gimana mau di raba, posisi dia berdiri saja tidak tahu di sebelah mana.
Enak dunk…Apanya yang enak, sedikit-sedikit enak. Sedikit-sedikit enak, enak kok cuma sedikit-sedikit. heheh… Kedengaran dari ocehannya seperti kamu, bocor dan ngee.

Ach masa, apa iya nih.he…he…Sampai kepuncak ternyata kabut tebal, tidak bisa lihat matahari terbit jadinya, mentari tertutup kabut. Tidak begitu lama di puncak kami turun kembali.
Kabutnya masukkan saja ke karung. Kalau kamu baru bisa di masukkan ke dalam karung, baru di jual perkilo jadi barang bekas. Ada cerita yang asik-asik tidak ni? Gempuran asmaranya ada tidak? Ahah… enggak ada pula itu, ini cerita untuk segala usia. Selang dalam beberapa jam kami sudah di tenda lagi, aku langsung tidur karena teramat lelah. Ternyata teman-teman sudah berkenalan dengan dia. Teman-teman memanggilnya dengan nama Nice, jadi kita panggil saja Nice ya.

Kamu?
Ada juga keinginan melihat wajahnya. Soalnya teman-teman semua pada bilang, gilber…gilber itu cewek cantik banget, mana tangannya berbulu-bulu halus lagi, matanya sangat tajam bagai mata burung elang, bibirnya belah tengah, kuat tuh di ranjang.
Emang bener cewek berbulu kuat main di ranjang, cobalah sama monyet.

Alasan minta lauk pauk buat makan, akhirnya bisa melihat wajahnya. Busyet dach cantik gila euy…lahir hari rabu ya kamu? Ach tidak enak saja hari rabu, sok tahu, iyyalah rabu lihat tangan kamu “Ratu Bulu” kurang ajar kamu ya…emang setttttan.
Dia gimana lihat kamu?

Mau kali dia, mau muntah githo…biasa saja, tidak ada respon. Wajar saja karena wajahku paling hancur dari teman-teman yang ada.
Malang nasib kamu wak.

Boleh tahu nomor telepon kamu? Minta saja sama teman-teman kamu uda ada pada mereka, oh iya...ya. saat mendengar kata-kata tersebut malu banget rasanya, ga tahu mau di taruh kemana wajahku yang aduhai (agen dunia akhirat) ini. Tetapi dia malah senyum-senyum bagai gadis yang tak berdosa. Cepat-cepat aku berlalu sambil ucapin makasih ya lauknya.
Ah…ah...kasian kalee wak udin dalam berapa lama kamu dapatkan dia coy?

Dalam tiga bulan melalui perjuangan panjang dan sedikit memalukan, kenapa…
Saat bicara panjang lebar di telepon, dia suruh datang ke rumah pada ulang tahunnya, perasaan senang ada di hati yang paling dalam. GR kalee ya...Gigi rontok gitu atau gembung rebus.

Semua teman-teman aku khabarin bahwa dia akan berulang tahun dan diharapkan datang.
Sooo…
Sampai waktunya aku minta sama teman-teman untuk membelikan kue tar dengan ucapan selamat ulang tahun sedikit bunga-bunga di atasnya lumayan besar kuenya. Dengan mengendarain sepeda motor kami langsung menuju rumahnya. Sampai dirumahnya, semua terkejut! Kok sepi-sepi saja seperti tidak ada acara apa-apa.
Kenapa demikian?

Setelah temu dia, heran juga terlihat pada wajahnya yang cantik itu, ada apa ni? Kok seperti mau demo! Tetapi kamu bilang hari ini ulang tahun, selamat ulang tahun ya! Itu apa? Kue tar...ah…ah... masuklah dulu, tidak ada yang ulang tahun aku hanya bercanda waktu itu kenapa kamu anggap serius? Ya ampun ichoet! Tan…tante! Lihat ni mereka bawa kue…kamunya sih suka bercanda tegas tantenya. Kan enak datang kerumah bawa kue, ah…ah…entah mau di taruh kemana wajahku saat itu, semua pada tertawa sedangkan aku hanya senyum malu, teman-teman aku terus saja mengucel-ngucel kepalaku. Oh…oh icoet ketipu!! Ahhaha….

Akibat GR yang terlalu jadi kena batunya kan wak.
Gitu dech, senyum kulum saja.Makin jelek dong wak udin pakai senyum kulum. ahaha…

Sudahlah kan lebih baik datang bawa kue, kalau bisa sering-sering. Tertawanya begitu lepas. Maaf ya choet! Telah bohongi kamu. Tidak apa-apa biasa aja. Lagi pula bukan dari aku saja itu kue, semua temen-temen juga punya andil, paling tidak kami bisa bersilaturahmi ke rumah kamu. Mana tahu semakin dekat semakin hangat githo lho.

Begitu saja ceritanya wak? Mana nih heng...hing...hengnya sudah enggak tahan. Yee...kalau kamu enggak tahan pergi saja kekamar mandi, tidak ada yang lihat dan tidak ada yang larang.
Yech…mana enak, tidak berasa. Gilber…gila bener. Ach...trus…trus dong! Woiii…ngapain kamu ni? Lagi terangsang ya? Jangan sibuklah, terus…teruskan saja cerita kamu.

Hari ke hari hubungan kami semakin dekat dan panas dingin, tiga tahun empat bulan sedikit pun tidak ada pertengkaran. Kedewasaan tingkat tinggi selalu menyertain setiap canda, perjalanan, cerita dalam hubungan kami. Ajakkan camping datang lagi.

Ke Sinabung lagi? Yupz…dia ternyata kalau ke sinabung suka berada di atas bus. Memang asik di atas, sesampainya di sana malam hujan rintik-rintik, tenda terpasang semua pada berada di dalam tenda. Karena hujan dinginnya semakin menusuk tulang sumsum. Satu tenda kami berdua, malam semakin dingin dan larut akhirnya kami tertidur tanpa berbuat apa-apa.
Wah ini dia cerita dewasanya...ah...ahh
Ya malam itu tidak terjadi apa-apa hanya tidur berdekapan. Dekapan sama angin malam maskudnya. Hehehe

0 comments:

Post a Comment

Pasang Iklan Bersiap Jadi Milyader »
Siap Jadi Milyader ? Disini Iklan Anda Berpotensi Di Baca Ribuan Orang, Dan Menghasilkan Milyaran Rupiah, Selamat Mencoba
http://tinyurl.com/ddycm4