Advertisment

Advertisement








Monday, April 6, 2009

Monday, April 6, 2009

Aku juga tidak suka di duain, sifat aku cuek, pacaran lebih suka berantam, angkuh, egois, bila pacaran tidak suka jarak jauh. Setelah berkata dan menyumpai kamu apa tanggapan ke dia? Ya aku hanya bisa diam. Begitu kejamnya perkataan dan sumpah pacarnya tersebut tetapi stj diam saja dan tidak mau memutuskannya, tetapi kenapa dengan aku yang tidak pernah menyumpainya sedemikian dan begitu menghargai, begitu menyayangi, begitu perhatian, begitu mengahalalkan semua cara yang tidak bertentagan dengan norma untuk memberikan kebahagian tetapi kok malah selalu dia sakiti dan kurang terima?

Aku terus memberi dia semangat dan kenyakinan, sekaligus mejelaskan bukti nyata dari sumpah tersebut, ibu aku juga kena sumpah demikian, namun semua itu bisa di hilang kan dan tidak bisa terjadi bila pasangan tersebut saling sabar dan saling mencintai dengan tulus dan putihnya kasih sayang. Aku akan pertaruhkan segalanya walaupun nyawaku sebagai tumbalnya untuk menggagalkan sumpah itu, percayalah aku tetap disisimu apapun yang akan terjadi kelak. Percayalah aku tidak dan tidak akan pernah meninggalkanmu walau sedetikpun. Ingatlah itu sumpahku yang di saksikan ribuan taburan bintang di sana sambil menunjuk ke angkasa!!
Kalau cewek memang maunya di mengerti kan ada lagunya karena wanita ingin di mengerti ada band, lalu...

Ya kalau masalah mengerti akan hati perempuan, sepertinya semua itu sudah aku lakukan mungkin sangat mengertipun sehingga mungkin menimbulkan kebosanan karena sedetikpun jiwaku tidak pernah berhenti memberikan perhatian tetapi Jingga tidak merasa kalau mengertinya diriku kepadanya sebagai rasa ketulusan kasih sayang yang dalam kepadanya. Ternyata dia dengan eks nya berhubungan sudah enam bulan, dengan pelan stj menyambung pembicarannya, aku juga kalau pacaran tidak pernah lama, yang paling lama ya dengan dia karena aku juga pembosan orang ya. Waktu berhubungan dengan dia sering ke kostnya, ngapain saja? Ya tidak ada hanya cerita-cerita saja, makan sama, canda tawa, tidur-tiduran.

Munafik dia itu, di kost laki-laki berduaan di kamar masa hanya cerita-cerita saja. Mustahil!
Aku tidak tahu, terserah kepadanya mau berbohong juga tidak apa-apa, mau jujur juga haknya. Aku kan laki-laki yang sangat mudah di bohongi, di kadalin, di hina dan di injak-injak harkat jiwaku. Aku terima saja karena terpikir olehku kalau memang jiwa tulus mencintainya bagaimanapun bentuknya akan berusaha tetap memberikan yang terbaik.
Ayoo dong wak kita peraktekkan bagaimana ciuman yang hangat dan dalam, aku pengen nih!
Crotttttt…….crott…..sompret praktekkan saja sama kambing, lebih syahdu tuh. Bayangkan dulu bibir kambing, coba bayangkan!

Sudah aku bayangkan…
Sudah di bayangkan, lakukanlah sedot terus birkam, ach….
Ach…tidak enak bau, selama pasang dua pernah tidak ketahuan?
Tidak pernah, selama tiga bulan karena kami memakai zona aman bila ingin kencan.
Seperti perang saja pakai zona aman! Tetapi kan kamu yang mengatakan tadi bagai kudeta ya harus dong biar aman gitu. Zona kami kencan di beberapa bisokop, di mall, beberapa kampus, lokasi live musik pada salah satu hotel yang sangat terkenal di kota ini. Banyak lagi hampir diseluruh sexynya geliat tubuh kota belatung ini, liuk-liuk sudut kota ini telah kami ukir pada satu kenangan yang sangat indah, sangat manis dan menegangkan.

Jadi saat dia kencan dengan pacarnya kamu tidak merasa di permainkan, tidak merasa di rendahkan, tidak merasa bahwa hatimu dan tahta cintamu lagi terjerumus pada tiga dimensi hati yang sewaktu-waktu dapat saja merusak dan memporak-porandakan salah satu sisi hati kamu?
Tidak. Sedikit pun aku tidak berpikiran demikian karena yang terpikirkan olehku saat itu hanya menginginkan bagaimana aku mendapatkan sedikit celah di hatinya, lagi pula yang namanya posisi selingkuhan atau posisi yang kedua memang begitu, kan tidak ada selingkuhan yang terbebani melihat pacarnya kencan dengan pacar pertamanya. Ya sabar anteng-anteng saja. Memang sih beberapa saat kemudian di hatiku, mulai ada rasa perih, tahta cintaku seakan mulai oleng teriris rasa cemburu yang begitu menyentak lamunan impian dan alam hanyalku paling dalam.
Masa dalam begitu lama tidak ketahuan sih.
Benar!! Tidak ketahuan memang pacarnya mulai ada kecurigaan ke aku, karena rupanya pacarnya juga teman yang dirental. Terpikir olehku kalau demikian pasti mengenal dia juga akan tetapi belum tahu pastinya karena memang aku juga tidak begitu kenal baik dengan pacarnya dan belum pernah jumpa hanya bisa dengar namanya disebut-sebut. Kita sebut saja namanya Bigo.

Oh...wak udin pagar makan rumah ya. Kejam kali kamu, tidak punya perasaan, bagaimana kalau hal tersebut menimpah pada hubungan asmaramu?
Tersenyum bukan karena aku bangga bisa merengkuh jiwa cintanya, akan tetapi kenapa setiap dalam mencintai harus di pertemukan dengan gadis yang sudah memiliki pacar. Itu yang menjadikan senyum lucu, kamu tahu kan senyum lucu? Habis senyum di sambung kekeh. Sohib dirental juga sudah memberi wanti-wanti, kita sebut saja namanya Debu “aku tidak mau tahu kalau nanti terjadi apa-apa ya” Kamu teman aku, Bigo juga teman aku tetapi aku kurang cocok sama dia, sombong tinggi diri. Akan tetapi, aku mengerti ini adalah masalah hatinya jiwa, jadi teman ya teman, masalah hati dan jiwa ya perjuangkan masing-masing, benar ga bos! Aku tidak menyangka Debu sangat mendukung. Aku juga kurang setuju sama dia, tinggi kali gayanya, tahunya aku bagaimana dia di kampungnya. Lagi pula suka main kan anak gadis orang. Kata gaulnya BK. Tetapi kalianlah itu pusingpun jadinya memikirkan perseteruan asmara kalian.

Maksudnya perkataan teman kamu?
Ternyata sobat aku juga sudah di interogasi oleh Bigo akan tetapi dasar Debu teman sohib jadi tidak bilang apa-apa malah tetap merahasiakan hubungan kami dan namaku. Bigo juga sebenarnya sudah ada feelling bahwa pacarnya lagi dekat denganku namun Bigo belum bisa dapat memastikan dan belum ada sebuah bukti yang dapat menguatkan akan kecurigaannya itu.
Pernah kalian bertiga bertemu walau belum mengetahui satu sama lain?
Sebelumnya memang aku belum pernah jumpa dan kenal sama Bigo, tetapi tidak tahu kalau dia kenal aku dari mana, memang kami satu kampus, dan aku di kampus memang terkenal sebagai pemberontak ketidak benaran kebijakan birokrasi kampus. Memang aku kurang akrab dengannya, aku lihat saja mereka dari rental, karena aku lihatin terus Jingga gelisah ada rasa tidak enak, ada rasa serba salah, ada rasa menghianati namun sekali-kali Jingga tersenyum dan mengerlingkan mata kepadaku yang kemungkinan itu merupakan sebuah isyarat agar jiwaku damai-damai saja.

Lima menit setelah mereka pergi entah kemana, setelah mereka hilang di telan jalanan, habizzz dech aku di ejekin, diledekin, di kunyel-kunyel teman-teman di rental. Ada yang cengengesan nih yee, awas gila lagi, jangan lihat kalilah cing…entar stress lagi. ahahah kasian dech kamu. hahaha… sehingga sesaat di rental tersebut penuh dengan canda tawa namun kucuran keringat panas dingin dalam tubuhku ternyata gerah hingga air keluar dari pori-pori karena di ledekin. Serasa makan cabai rawit saat itu semua wajah memerah. Emangnya enak jadi orang kedua, rasain lo coy! Hara terus ngeledekin.
Jadi stj kamu gimana?
Sepertinya dia mulai jaga jarak, secara halus agar tidak mencolok kali, ternyata dirinya begitu ahli dalam menutupi hubungan kami. Scienstis dalam memposisikan penemuan hati kepadaku membuat dia dapat hadiah nobel berbohong kali yee.
Salut!!

Pada senja yang mulai temaram mereka duduk-duduk di depan rental menghadap kejalan sambil minum-minuman dingin, pernah juga di tawarin pacarnya minum sama, aku terima saja karena dia langsung mesan tiga minuman dingin, ya kami bertiga duduk membentuk tiga sudut, bila di gambarkan dengan diagram, maka akan berbentuk sebuah kerucut tiga dimensi, hatiku hanya berguman sambil meneguk minuman yang telah di pesan, ya mata sendu bumi! kenapa aku terima tawarannya untuk minum di dekat mereka. Aku tetap memberikan daya rileksasi pada raut wajahku, agar tidak kelihatan bahwa jiwa dan emosianal sentimental perasaanku mulai cemburu, dengan senyum-senyum saja mengenang hubungan dan kejadian tersebut, begitu juga teman-teman yang ada di rental computer semua pada bicara kuat-kuat sambil ngeles-ngeles begitu. Tidak terkecuali si Hara yang memang gayanya bagai laki-laki dan mempunyai suara paling ceblos dan besar.

Persis bagai sinetron bah..! sudah mengada-ngada kamu nih wak, kalau mau jadi artis jangan gila dulu dong. Pamali atu kata urang Bandung.
Ya ampun, siapa sih yang gila jadi artis “opsesi jadi pawang cinta jiwa tujuh samudera memang benar” ach...tidak kebayang m’bok. Jika boleh bertanya andai kamu mendapatkan posisi demikian apa yang kamu lakukan nek?
Wah tidak kebayang, bingung juga. Asik kali ya dapat dan berada pada dua laki-laki yang mempunyai perbedaan karakteristik. Yang masing-masing mengeluarkan jurus-jurus maut (jurus-jurus ular sanca dan anaconda), mengeluarkan daya fitalitas, mengeluarkan segenap kemampuan penebar karismatik dan keluwesan. ahah...

Setelah aku jadian dengannya memang aku selalu di godain, Jingga selalu mengatakan “kamu ya pasti menanglah dalam pertarungan tiga dimensi hati ini habiszzz kamu ular, ularnya bukan kecil tapi ular anaconda”! Hehehhe….canda tahu, tegasnya. Akan tetapi kamu terkapar dengan deru nafas yang saling kejar mengejar kan? Iya iyyalah orang kamu memang penggombal…

Kalau kamu ya asik aja orang rakus, cantik-cantik rakus…tahu ga rakus? Raksasa kurus.
Biar saja, kamu tidak minta keputusan dari dia tentang bagaimana hubungan kamu?
Ada sih, akan tetapi masih kelihatan di keningnya bahwa rasa bingung belum dapat diatasinya. Sabar ya! Aku masih dalam menimbang-nimbang untuk memahami sebuah keputusan yang terbaik untuk kita.
Ribet banget atau kamu ingin mainin dia...

Apa memang kamu atau setiap perempuan di bumi ini sama ya bila memahami seorang lelaki? Sedikit-sedikit ingin mainin, sedikit-sedikit mainin, mainin kok sedikit. Perasaan khawatir dan ketakutan begitu kental di dalam ucapannya, sebuah kata yang tidak akan pernah aku lupa bisa jadi sampai jiwa dan raga ini menyatu ke dalam gelamnya bumi, “nanti setelah aku putusin Bigo dan memilih kamu ternyata aku kamu tinggalkan”? Tidak mungkin meninggalkan kamu, percayalah akan janji matiku, aku sangat memahami perasaan dan kegalauan hatimu akan keputusan yang akan kelak diambil, namun aku tidak bisa janji tetapi akan memberi bukti yang akan aku persembahkan kepada cinta jiwamu, sehingga jiwamu tidak akan mampu menerima dan menampung betapa besar dan kekarnya kesungguhan jiwaku terhadapmu, memang terlalu dini aku mengatakan bahwa rasa sayang cinta jiwa ini teramat sangat padamu. Selang beberapa hari dari ucapan tersebut kami jjs, pada saat duduk-duduk di teras salah satu kampus menghadap salah satu hotel, Bigo nelepon, dari pembicaraan meraka aku bisa mengambil kesimpulan bahwa masalah mereka sudah memuncak sudah sampai zona tempur. Dari suara yang keluar dari hp Jingga, Bigo mengatakan, “Aku sudah tahu kamu selingkuh, kamu menghianati cinta kita, kamu sudah menikam jantungku tanpa ada isu-isu asmara di antara kita” dibalas dengan garang oleh Jingga “aku apa kamu yang lebih dahulu menghianati cinta dan kesetiaanku selama ini?? Sudahlah siapa orangnya yang berani main belakang dengan aku? Awalnya Jingga tidak ingin menjawab panggilan dari hand phonenya. Sudah angkat saja, Percayalah tidak akan terjadi apa-apa, bila ada timbul masalah kita bicarakan baik-baik jangan kita tinggalkan, ciri-ciri sebuah masalah adalah bila kita tinggalkan masalah tersebut yang mengejar kita. Apa mau terus di kejar-kejar masalah? Tegasku

Angkat telepon apa ngangkat orangnya?
Dua-dua kale ya, mencermati pembicaraan mereka Bigo marah sekali, sangat marah, dimana ni? Mau tahu saja dimana, memangnya kenapa ya suka aku mau di mana, (memang Jingga kalau sudah marah dan datang garangnya demikian ya demikian) di Nomensen kenapa rupanya? Sama siapa? Mau tahu saja ya suka akulah sama siapa! Dalam hati aku, perang dech kacau nih. Mereka saling otot-ototan, “siapapun orangnya aku bunuh dia di depan kamu nanti ya, agar kamu mengetahui betapa sakitnya perlakuan ini” dengan garang seperti ular berjenis kelamin perempuan dangan tegas dan berdecis “enak saja mau membunuh anak orang, memang apa hak kamu seenaknya menghilangkan nyawa orang” udalah malas pun aku membahasnya, kita putus saja!! Jingga langsung mematikan hpnya.
So what…

Ya sudah di pasti kan siapapun orangnya mendapat kejadian tersebut dan berbicara melalui seluler ya sudah pasti tidak puas, karena tidak merasa puas begitu, ya pacarnya berkali-kali berusaha menelpon, namun tidak di angkat dan kadang kali di matikan. Aku diam dan memandangi dia, sudahlah kita makan nih taro, sebenarnya aku juga sangat marah sekali karena dengar mau bunuh membunuh tersebut, aku lagi orangnya tidak bisa di tantang dan di sepelekan sama laki-laki, siapapun orangnya apapun pangkatnya aku layani, stjku tahu sekali itu karena pernah lihat aku marah-marah di salah satu instansi di ruang bendahara di saat menfollow up dana kepedulian sebuah kegiatan ilmiah kemahasiswan. Akan tetapi aku tetap berusaha memberikan kearifan bahwa semua pembicaraan yang telah di dengar merupakan sesuatu yang lumrah terjadi di dalam tiga dimensi tahta cinta.
Dengan demikian suasana yang ceria tidak berubah menjadi suasana yang buram dan kusut. Yang lebih mendasari keadaan pribadiku tetap tenang salah satunya karena jiwaku sangat menghargai Jingga sebagai kekasih akhirku sehingga lebih mengambil posisi diam dan terus makan makanan yang telah kami bawa.
Pacar kamu setelah mendapat terlepon tersebut bagaimana?

Jangan bilang pacar dulu dong, pada saat itu belum dapat dikatakan Jingga sebagai pacarku kalau selingkuhannya itu baru benar. ya khawatir, gelisah, dengan terus menyakinkan dia, begini saja agar tidak berlarut-larut semakin ribet dan tidak di teror terus menerus jumpa kan saja aku padanya. Mari kita selesai kan secara arif, dewasa dan kesatria. Semua ini terpulang kepadamu, kepada perasaan hati jiwa cintamu, sesuatu yang bisa kamu pegang bahwa aku dan dia tidak bisa memaksakan kehendak hati untuk tetap memiliki segenap indahnya kharismatik cintamu. Percayalah tidak akan terjadi apa-apa.
Arif ni yee…terjadi wak.
Terjadi! Lokasinya di salah satu café berbentuk joglo jalan hm Joni. Pada hari sabtu menjelang sore.
Tidak di shoting waktu itu wak.akkkaka...

Memang pembuatan film? Pertemuanpun terjadi, aku melihat di wajah Bigo ada rasa tidak puas juga tidak senang di saat telah bertemu tatap muka denganku, dari raut wajahnya mungkin berkata ternyata benar fellingku tentang orang yang telah merebut pacarnya.

Aku juga demikian teringat kata-kata mau membunuh rasanya ingin membela kepalanya. Namun sekali lagi karena sangat menghargai stj nirwanaku, aku hanya tersenyum. “kamu ya choet? Iya sory bertemu dalam suasana yang begini”
Berkelahi …

Ya enggak sampailah berkelahi damai-damai saja. Lagi pula jelek amat sih kalau masalah perempuan harus berkelahi. “aku orang yang kamu ingin bunuh”! Yang telah berani memacarin gadismu, yang telah berani main api dengan bidadarimu ini, aku pula laki-laki yang kamu ingin temui. Kamu menyanyangi dia, kamu mencintai dia, tetapi aku ragu kalau dia adalah belahan jiwa cintamu karena kamu telah selingkuh, akan tetapi aku juga sangat menyanyangi dia mungkin lebih jauh dari apa yang engkau berikan kepadanya, artinya kita berdua berada tepat pada satu relung ruang kalbu bidadari ini, namun posisi kita berdua saling berseberangan pada sisi yang berbeda. Aku tidak menyangka saja kamu lakukan, karena kita berteman tetapi kamu telah menikam jantungku dari belakang, Bigo berusaha menggambarkan kegalauan dan kekederannya kepadaku. Bigo ini masalah hati dan perasaan, masalah teman ya teman masalah hati jiwa cinta perjuangkan masing-masing, kita memiliki kharisma tersendiri yang nantinya hanya dia yang dapat memberikan keputusan akan kemana hati dan cintanya bersandar, dan keputusannya aku berharap kita dapat menghargaai dan menerima secara ikhlas tanpa ada yang merasa terhianati. Bagaimana apa kamu setuju solusi yang aku berikan? Ya! Aku setuju memang hanya solusi itu yang dapat menyelesaikan hubungan kotor ini.
Pagar makan rumah dan perabotan nih.

Sekali lagi sejujurnya, ini masalah hati dan perasaan, masalah kasih sayang dan perhatian sekaligus masalah kepercayaan dalam melindungi pasangan, masalah menghargai seorang kekasih belahan jiwa cinta kita, tidak ada pautanya dengan apa-apa. Kita berdua juga tidak bisa memutuskan dan memaksa dia untuk menerima cinta kita, sekali lagi ini masalah hati dan perasaan. Jadi biarkan dia yang memutuskan dengan sendirinya tanpa ada tekanan dari kita, bagaimana?

Apa jawabanya pacarnya tersebut. Sepertinya kamu teramat sangat nyakin ya, terhadap kharismatik cintamu dan kasih sayangmu telah berakar dan mulai berbunga di hati cewek tersebut?
Bigo deal, akhirnya diputuskan tetapi masih ada keraguan di wajah Jingga, sehingga keputusan tidak di ambil di depanku, mungkin tidak enak di depanku. Kami berdua juga sangat faham bahwa sebuah keputusan yang akan di ambil akan melukai salah satu hati dari kami. Bisa saja sisi jiwa cintaku yang akan hancur, bisa jadi pacarnya yaitu Bigo, semua masih dalam keadaan di balik sebuah tirai mahkota hasrat penilaian.
Lho kok begitu, artinya stj tidak dalam satu komitmant dong?

Stjku meminta ruang waktu untuk membicarakannya berdua, akhirnya mereka balik ke kost di belakang rental, dan ternyata di rental dan di kost – kostsan Jingga sudah banyak yang mengetahui bahwa telah terjadi pertemuan tiga dimensi cinta, aku langsung menuju Capital Buillding duduk di trotoar menantinya.

Lama menunggu di Capital?
Lumayan lama juga, aku pasrah saja atas putusannya apakah hatinya akan bersandar pada relung hatiku atau tidak, sekali-sekali aku misscall Jingga untuk membuyarkan pertemuan mereka. Namun ada sedikit kenyakinan bahwa aku akan memenangkan petarungan cakrawala dunia asmara dan mendapatkan cintanya. Dimana saat bergadang di warkop waktu itu kami sudah menginap di salah satu hotel di kota belatung ini.

Ayooo…ayooooooo!!
Habis curhatan di warkop sudirman telah menunjuk kan diatas pukul 01.23 wib. Karena sudah bosan duduk dan mau buang air kerjaanya kami memutuskan untuk berjalan menelusurin seluruh lorong-lorong jalanan kota medan sambil menunggu pagi karena mau pulang ke kost tidak ada kunci. Jalan – jalan tubuh sexy kota medan kami telusurin pelan-pelan dengan jalan kaki, sambil bergandeng tangan canda terbahak-bahak seperti tiada beban, sepertinya Jingga tidak merasa lelah, sekali-sekali aku kecup tanganya dan keningnya. waktu itu saksi bisunya ada yaitu sandal dan sepatu kami hancur dua-duanya, terkadang kala tukang-tukang becak ada yang usil, pak polisi juga terkadang hanya memandangi kami berdua, dari hal ini juga aku dapat memberikan bukti nyata bahwa kotaku adalah kota yang paling aman, semua berkat pak polisi. Heheh. Entah apa yang ada di benak pak polisi karena melihat kami, ternyata sudah sangat jauh kami selusuri jalan-jalan gelap tubuh sexynya kota kelihatan stjku mulai kelelahan, bagaimana nih kita? Tidur dimana? Balik ke kost pasti itu tidak mungkin, kalau tidak kita nginap aja di hotel? Ya udah kita ambil uang dulu di ATM.

Sambil mencari ATM salah satu bank swasta saat itu kami jalan melewati tukang-tukang becak, dek jangan mau sama dia jalan bergandengan tiada tujuan seperti syair bung iwan itulah ocehan tukang becak tersebut, bagus sama abang naik becak. Mereka terbahak-bahak, setelah berada jauh dari abang–abang becak kami juga terpingkal-pingkal, gimana benar tuh apa yang di katakan oleh abang tukang becak, jalan dengan aku hanya bisa jalan kaki, dengan abang-abang itukan bisa naik becak. hehehh, enak saja, aku lebih bahagia jalan bersama kamu walau dengan jalan kaki. ATM dapat kami jumpai, sesaat kemudian kami sudah menuju salah satu hotel, setelah cek in kami langsung ke ruangan dan segera merebahkan tubuh. Kakiku keram! Aku pijitin kaki dan jari-jari kaki kamu, mau ya? Iya. Sembari memijitin kakinya perlahan Jingga terlelap, aku juga berusaha membaringkan tubuh di sisinya, pada saat itu stjku menggunakan celana jeans lea warna hitam. Tepat di wajahnya, aku terus memandangi wajahnya yang begitu cantik, sekali-kali membelai rambutnya, dan membelai dengan jemariku sekujur lika-liku wajahnya, Jingga menggeliat manja dan menghadapku, sambil berbisik “maafkan aku yang telah membuat jemari kakimu keram”, karena berbisik-bisik tersebut seketika tanganya memelukku, merasa tidak ada batas lagi, akhirnya kami terbuai pada kisah yang terjadi di bukit lawang tanpa ada yang mengganggu.

Malam menjemput pagi dengan cepat meninggalkan jauh dan samarnya butiran embun seluruh tubuh penuh kejadian aneh pada diri kami berdua.

Gila kamu ya, akhirnya dia datang. Benar, Jinggaku turun dari salah satu angkot, langsung menemuiku dan langsung menarik tanganku “aku memilih bersandar di relung hati kamu” puas kan? Kamu Jangan tinggalkan aku ya, janji ya! Bila kamu menyakiti dan meninggalkanku, enggak tahu sakitnya perasaan dan jiwaku kelak dan aku akan sangat marah!! Terimah kasih ya bumi, engaku telah kabulkan doa-doaku. Mulai sore itu juga sumpah dan ikrar dalam hati bagaimana pun keadaannya, bagaimana pun Jingga memperlakukanku nantinya, aku akan tetap menjaga, memelihara kuntum-kuntum yang telah aku semaikan di jiwa cintanya, akan memberikan perhatian dan ketulusan kasih sayang melebihi segalanya.
Ahahah…pangeran kodok wak udin, kalau aku mau sama wak udin bagaimana?

Mohon aku diberi maaf, hatiku sudah teramat layu bagaikan mentari yang tidak memiliki perkasa sinarnya, kamu pasti tahu bagaimana bila mentari tidak memiliki sinarnya lagi kan? juga sudah tidak kepikiran tuh untuk mencari cinta yang lain, lain cerita kuliah di mana?
Ngapain kuliah tidak enak, lebih enak hura-hura.
Oooooooo……
Alunan manja biola mengalun begitu sendu……. Menyelami jiwa cinta dalam keraguan………Kasih hidup menikam laksana gemuruh.

Mulai datang gilanya…
Menghampa rindu timbulkan malu dalam rintihan kalbu jiwa cinta yang biru…!!
Ah…ah…kucing garong!
Bisikan kasta naluri tergantung hampa……Kehampaan menekan duka lara……Menghias kalut cerminan nestapa……Bahtera alam menangis nafas darah cinta dalam pelukan asmara…ah…ah…

2 comments:

IjoPunkJUtee said...

Gak bisa pacaran jarak jauh.../?
KU malah sekarang lagi menjalaninya....jalan tahun ke-3

Emang butuh perjuangan dan pengertian yang x-tra...tapi ku yakin aku bisa....!!!

IjoPunkJUtee said...

Mampir lagi aku BRo...!!! KOk jarang nongol...??

Post a Comment

Pasang Iklan Bersiap Jadi Milyader »
Siap Jadi Milyader ? Disini Iklan Anda Berpotensi Di Baca Ribuan Orang, Dan Menghasilkan Milyaran Rupiah, Selamat Mencoba
http://tinyurl.com/ddycm4